Waspada Penyakit Leptospirosis di Musim Hujan

author Seno

- Pewarta

Selasa, 15 Nov 2022 22:46 WIB

Waspada Penyakit Leptospirosis di Musim Hujan

i

images (13)

[caption id="attachment_47417" align="aligncenter" width="150"] Oleh: dr. Yelvi Levani, M.Sc (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya).[/caption]

Optika.id - Musim hujan sudah tiba. Di beberapa daerah di Indonesia seringkali hujan deras disertai dengan banjir. Saat musim hujan dan banjir, terdapat satu penyakit yang harus diwaspadai.

Penyakit tersebut adalah penyakit Leptosiprosis. Penyakit Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Bakteri ini paling banyak terdapat pada urin (air kencing) tikus.

Penularan penyakit leptospirosis ini terjadi bila manusia terkena urin tikus secara langsung, atau kontak dengan media yang telah terkontaminasi urin tikus seperti tanah atau air banjir.

Bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia akan menyebar ke seluruh tubuh melalui jalur kelenjar getah bening dan menyerang organ terutama pada hati dan ginjal.

Gejala penyakit Leptosiprosis ini diantaranya adalah demam (suhu 38 40 derajat Celsius), sakit kepala, nyeri otot terutama pada kedua betis, mual, muntah, penurunan nafsu makan, diare, perdarahan pada selaput mata (subconjunctival bleeding) dan batuk kering. Pada kondisi yang parah, penderita Leptospirosis dapat mengalami gangguan pada ginjal yang dinamakan dengan Sindrom Weil.

Gejala Sindrom Weil tersebut diantaranya adalah kuning pada kulit, gangguan ginjal (ditandai dengan buang air kecil yang disertai dengan darah, volume urin yang menurun atau tidak bisa buang air kecil sama sekali), gagal fungsi hati dan gagal napas.

Penegakan diagnosis penyakit Leptospirosis utamanya didasarkan dari Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Penegakan diagnosis yang paling akurat adalah dengan dilakukan kultur bakteri pada urin atau darah pasien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tetapi pemeriksaan kultur bakteri ini umumnya membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain pemeriksaan kultur, pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan antibodi dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis.

Penderita leptospirosis dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Untuk penderita dengan gejala Leptospirosis yang berat, umumnya membutuhkan perawatan intensif di Rumah Sakit.

Beberapa hal yang disarankan untuk mencegah terinfeksi Penyakit Leptospirosis saat musim hujan dan banjir diantaranya adalah: Hindari kontak dengan lingkungan yang berpotensi terkontaminasi urin hewan, terutama area yang dipenuhi hewan pengerat. Hindari menelan atau menghirup air dari danau, sungai, atau rawa saat berenang.

Mandi segera setelah berenang di air tawar dan obati setiap luka atau lecet dengan obat antibakteri topikal dan perban. Kenakan pakaian pelindung dan sepatu boot terutama pada saat banjir atau membersihkan gorong-gorong.

Penulis: dr. Yelvi Levani, M.Sc

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU