Wali Kota Eri Cahyadi Berkantor di Lodji Besar di Sela-Sela Syuting Soekarno

author Seno

- Pewarta

Minggu, 31 Jul 2022 15:11 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Berkantor di Lodji Besar di Sela-Sela Syuting Soekarno

i

IMG-20220731-WA0017

[caption id="attachment_34017" align="aligncenter" width="150"] Oleh: Nanang Purwono[/caption]

Optika.id - Lodji Besar di jalan Makam Peneleh Surabaya terlihat sibuk dan ramai pada Sabtu (30/7/2022) siang. Di sana Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terlibat dalam pembuatan film dokumenter drama (dokudrama) tentang Soekarno. Eri berperan sebagai Soekarno.

Baca Juga: Walikota Surabaya Berikan Arahan ke ASN untuk Tingkatkan Kinerja Pasca Lebaran!

Persis pukul 13.00 WIB Wali Kota Eri Cahyadi tiba di lokasi syuting, Lodji Besar dengan didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Wiwik Widayati. Mereka disambut oleh segenap pengurus Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo sebagai tuan rumah dan Kepala Stasiun TVRI Jawa Timur Asep Suhendar serta perwakilan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIB) Universitas Airlangga, Kukuh Yudha Karnanta.

Pembuatan film dokumenter drama Soekarno ini memang bentuk kolaborasi antara TVRI Jatim, FIB Unair dan Begandring Soerabaia.

Adalah kebanggaan bagi kami, pak Walikota bersedia berperan sebagai Soekarno dalam pembuatan film dokumenter ini," terang Andre Arisotya sebagai produser film dari TVRI Jawa Timur.

Andre memang perlu menyempatkan waktu untuk memberikan pengarahan kepada Walikota sebelum saatnya pengambilan gambar adegan. Dalam produksi film dokumenter drama ini, walikota Eri Cahyadi dalam perannya sebagai Soekarno, menulis text proklamasi dan berpidato di saat penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Pajajaran Bandung. Soekarno meralat kesalahan yang disampaikan oleh rektor mengenai tempat lahir Soekarno.

Saya lahir di Surabaya. Jadi saya Arek Suroboyo, kata Eri Cahyadi yang memerankan Soekarno.

Memerankan sosok Soekarno ini bagaimana gitu ya, ndredek (gemetar) karena Soekarno ini sosok yang luar biasa. Perannya begitu besar dalam menyatukan bangsa hingga merebut kemerdekaan. Tapi perasaan itu bisa dilewati karena arahan arahan sebelumnya," tambah Eri Cahyadi ketika ditanya tentang pengalaman memerankan Soekarno.

Memerankan sosok Soekarno dalam film dokumenter ini sangat berarti baginya karena alur filmnya mengisahkan tentang riwayat Soekarno mulai lahir hingga menjadi presiden. Ada kisah hidup Soekarno yang panjang yang bisa ditauladani dari film yang ia bintangi. Karenanya Eri Cahyadi, sebagai wali kota, mengajak seluruh warga Surabaya bisa mengambil nilai nilai kepahlawanan dan kejuangan dari Soekarno yang asli arek Surabaya.

Nanti kalau filmnya jadi, saya intruksikan agar dinas dinas terkait dapat mengkondisikan untuk nonton bersama di plataran Balai Pemuda. Misalnya menjadwalkan nonton bareng bagi sekolah sekolah secara bergilir," begitu yang disampaikan oleh Wali Kota kepada Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata di sela sela jeda syuting. Dalam kesempatan istirahat itu, Eri Cahyadi berbincang santai dengan Kepala Stasiun TVRI Jatim , Asep Suhendar, beserta pengurus Begandring Soerabaia: Nanang Purwono dan Kuncarsono Prasetyo serta perwakilan FIB Unair Kukuh Yudha Karnanta.

Kepada Begandring Soerabaia, Wali Kota menyampaikan apresiasinya atas kegiatan kegiatan edukatif yang selama ini sinisiasi dan dibagikan kepada publik melalui kegiatan kegiatan jelajah sejarah Subtrack. Ia mendorong agar Begandring Soerabaia terus bergiat dan berolah edukasi untuk memaknai Surabaya sebagai kota pahlawan yang sarat akan sejarah.

Kami ini akan terus membenahi kawasan kawasan bersejarah dan selanjutnya agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat termasuk oleh komunitas," tambah Eri Cahyadi.

Baca Juga: Setelah Lebaran, 10% ASN Pemkot Surabaya Bekerja Secara WFH

Ngantor di Lodji Besar

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sela-sela syuting, waktu benar benar dimanfaatkan oleh Eri Cahyadi untuk berdiskusi mengenai pemanfaatan tempat tempat bersejarah di kota Surabaya. Salah satunya adalah pembuatan film-film yang bernilai sejarah lokal Surabaya dengan mengangkat kisah kisah pahlawan lokal tapi berskala nasional seperti Bung Tomo, WR Soepratman, dr Soetomo dan lain-lain. Keterkaitan dengan tempat tempat lokal karena jejak-jejak mereka yang ada di Surabaya.

[caption id="attachment_34398" align="aligncenter" width="720"] Eri Cahyadi berperan sebagai Ir Soekarno.[/caption]

Karenanya ia mendorong kolaborasi apik antara Begandring Soerabaia, FIB Unair dan TVRI Jatim untuk mendokumentasikan sejarah Surabaya. Kepala Stasiun TVRI Jatim, Asep Suhendar, juga menyambut baik antusiasme Wali Kota untuk memproduksi program berkonten sejarah karena produk produk siaran TVRI Jawa Timur selama ini mendapat apresiasi dari TVRI Pusat Jakarta.

Program program kami dari Surabaya sering menjadi agenda tontonan nasional dan bahkan internasional dalam program saluran khusus bahasa Inggris TVRI world. Ini ajang promosi Surabaya secara nasional dan internasional," jelas Asep Suhendar.

Sementara itu setelah usai syuting, Eri Cahyadi menerima rombongan tamu dari Top Model Indonesia di ruang Lodji Besar. Eri ketika menerima tamunya, layaknya ia menerima tamu di kantor Balai Kota. Tapi santai dan serius. Hal yang membedakan adalah Eri menerima tamu dengan pakaian ala Soekarno.

Baca Juga: Resmi, Golkar Surabaya Rekomendasi Eri Kembali Maju Pilwali

Ya, saya berkantor di Lodji Besar dan ada kesan tersendiri bagi saya karena saya mengenakan setelan ala Presiden Soekarno. Ada perasaan merinding karena seperti menyandang kebesaran Soekarno. Tamu tamu yang saya terima tadi dari Top Model Indonesia," jelas Eri.

Usai ditemui Wali Kota, ketua rombongan Top Model Indonesia, Giyanto, bertemu dengan Begandring Soerabaia untuk potensi agenda kegiatan bersama dalam rangka memperkenalkan potensi sejarah Surabaya. Tidak hanya untuk masyarakat luas Surabaya tapi juga untuk para model. Apalagi TMI dalam menyambut Hari Pahlawan sudah mulai merancang agenda kebangsaan mulai bulan Agustus hingga November.

Ini kesempatan yang baik dalam bersinergi seperti apa yang disampaikan Wali Kota," pungkas Giyanto.

Oleh: Nanang Purwono (Pegiat Sejarah Surabaya/Begandring Soerabaia)

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU