Upaya Pemkab Ponorogo Perjuangkan Reog Jadi Warisan Tak Benda Unesco

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Kamis, 23 Des 2021 20:48 WIB

Upaya Pemkab Ponorogo Perjuangkan Reog Jadi Warisan Tak Benda Unesco

i

Dok: Pemkab Ponorogo

Optika.id, Ponorogo - Pemkab Ponorogo terus mengupayakan agar Reog masuk ke dalam warisan budaya tak benda United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco). Salah satunya upaya memenuhi nilai persyaratan yang ditetapkan.

Fasilitator ICH-UNESCO untuk Asia Pasifik, Harry Waluyo menjelaskan, permasalahan reog masih belum bisa diakui diantaranya penggunaan burung merak dan kulit harimau yang digunakan untuk ornamen Reog Ponorogo.

Baca Juga: Begini Tips Meningkatkan Minat Baca pada Anak-Anak

"Bagaimanapun juga Unesco telah menetapkan penilaian, tentu ada solusinya namun semua harus komit," papar Harry, Kamis (23/12/2021).

Beberapa solusi yang ditawarkan harry di antaranya, kulit harimau diganti dengan kulit hewan lain yang tak dilindungi. Sedangkan burung merak terjawab dengan adanya penangkaran.

"Harapannya, ini bisa menjadi goal. Karena pada 2009 lalu Reog Ponorogo pernah diklaim oleh negara tetangga. Kemudian 2017 juga isu yang sama mencuat," imbuh Harry.

Menurut Harry, penilaian terhadap Reog Ponorogo sebenarnya tidak buruk. Hanya selisih tidak jauh dibanding gamelan yang terlebih dahulu sudah diakui Unesco. Terkait peluang, Harry tidak dapat memastikan, ia menyebut kesempatan masih fifty-fifty (50-50).

"Penilaian tetap fair, tidak hanya skala nasional. Karena ada yang lain juga maju," pungkasnya.

Bupati Ponorogo,Sugiri Sancoko menambahkan, Pemkab Ponorogo masih terus berjuang dan berusaha agar Reog Ponorogo masuk dalam ICH-UNESCO. Berbagai cara dilakukan pemerintah kabupaten diantaranya dengan mengundang fasilitator Unesco yang tengah dilakukan.

Baca Juga: Tahun 2023, Ponorogo Akan Gelar 62 Event Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

"Kami saat ini mengundang fasilitator dari Unesco, untuk bagaimana memberikan arahan, memberikan penilaian, sebelum naskah kita kirim ke Unesco," kata Giri 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pihaknya sudah melakukan persiapan sesuai dengan yang diminta Unesco. Di antaranya Reog membawa dampak ekonomi, apakah Reog budaya rakyat, serta bahan baku Reog.

"Bagaimana mencukupi selera Unesco, maka kami undang tenaga ahli," terang Giri. 

Baca Juga: ASN di Ponorogo Mulai Aktivasi IKD

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU