Universitas Pertamina Gagas Terobosan Pengolahan Sampah Plastik Jadi BBM

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Senin, 13 Des 2021 01:04 WIB

Universitas Pertamina Gagas Terobosan Pengolahan Sampah Plastik Jadi BBM

i

Dok: Universitas Pertamina

Optika.id - Universitas Pertamina menggagas pengolahan sampah plastik di lingkungan sekitar menjadi sumber energi baru Bahan Bakar Bensin (BBM). 

Dosen Program Studi Kimia Universitas Pertamina, Nona Merry Merpati Mitan mengatakan, bersama tim yang beranggotakan para dosen yaitu Mega Mutiara Sari (dosen Program Studi Teknik Lingkungan) dan Sri Hastuty (dosen Program Studi Teknik Mesin), serta para mahasiswa mereka menciptakan trobosan pengembangan energi baru. 

Baca Juga: Etika Mengirim Undangan Online agar Rapi & Sopan

Sebagai kampus yang fokus pada pengembangan energi, kami menawarkan solusi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar bensin (BBM), ujar Merry, Minggu (12/12/2021).

Berdasarkan Survei yang dilakukan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI pada April hingga Mei 2020 menyebutkan, selama pandemi kegiatan belanja online naik hingga 62 persen.

Sayangnya, 96 persen pengemasan produk menggunakan bahan yang mengandung plastik, seperti kantong kresek, bubble wrap dan selotip.Selain bersifat tidak dapat diuraikan secara biologi (non-biodegradable), sampah plastik juga berbahaya bagi kesehatan.

Sementara, plastik diperkirakan baru dapat terurai dengan sempurna setelah 100 hingga 500 tahun.

Tim menerapkan teknologi daur ulang sampah plastik dengan metode pirolisis. Teknik ini merupakan teknik sederhana dengan cara memanaskan sampah plastik dengan kondisi minim oksigen.

Pirolisis sampah plastik, khususnya jenis polietilen dan polipropilen, akan menghasilkan fraksi cair yang sifatnya mendekati fraksi bensin. Hal ini disebabkan karena kedua jenis plastik tersebut terbuat dari minyak bumi.

Menurut Merry, ini akan menjadi salah satu alternatif sumber energi baru. Sehingga, ia dan tim ingin membagikan teknik ini tidak hanya kepada dosen dan mahasiswa di Universitas Pertamina, tetapi juga kepada masyarakat sekitar kampus.

Selain berpotensi mengurangi timbulan limbah, konversi sampah plastik menjadi BBM ini, lanjut Merry, juga akan berpotensi mengakselerasi target capaian bauran energi.

Pada 11 November 2021 lalu, tim Universitas Pertamina memberikan pelatihan teknis penggunaan peralatan pirolisis untuk memudahkan pemahaman para pengelola Bank Sampah Seni Baru.

Baca Juga: FSGI Koreksi Visi Misi Capres Terkait Pendidikan

Dari penggunaan peralatan pirolisis tersebut, dihasilkan fraksi cair sebesar 50 hingga 80 persen bergantung pada jenis plastik yang digunakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fraksi cair hasil pirolisis tersebut telah diuji di laboratorium dan menghasilkan nilai kalor sebesar 11.159,8 kcal/kg. Nilai ini sangat dekat dengan nilai kalor bahan bakar bensin yaitu 10.862,7 kcal/kg.

Sebagai pilot project, tim melakukan kerja sama dengan Bank Sampah Seni Baru, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Icang Sanusi, Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup, pengelola Bank Sampah Seni Baru, mengapresiasi kerja sama dengan Universitas Pertamina.

Dalam operasional pengelolaan Bank Sampah Seni Baru, kami sudah melakukan pengumpulan sampah plastik dari warga yang berlokasi di sekitar Kecamatan Kebayoran Baru. Sayangnya, alternatif solusi yang kami lakukan belum sampai pada teknologi pirolisis ini, pungkas Icang.

Baca Juga: Debat Final Capres Bahas Isu Pendidikan, JPPI: “Semuanya Kosong”

Proyek gagasan Merry dan tim ini, mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (RISTEK BRIN) pada tahun 2020 lalu senilai Rp 46 juta.

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU