Optika.id – Wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini berwajah kepentingan dan manuver politik yang jauh dari kepentingan rakyat. Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Umar Sholahudin, Pakar Politik Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya.
“Wacana penundaan pemilu merupakan ambisi politik elite oligarki untuk mempertahankan kekuasaan. Alasan pandemi COVID-19 dan kondisi sosial-ekonomi tak bisa dijadikan alasan. Toh pilkada serentak bisa dilakukan pada saat pandemi dan kondisi sosial-ekomomi akibat pandemi,” ujar Umar melalui sambungan telepon pada Optika.id, Jumat (4/3/2022).
Menurutnya, penundaan pemilu adalah akal-akalan elite oligarki yg anarkis dan mengkhianati konstitusi serta nilai dan prosedur demokrasi.
Pemilu 2024, lanjutnya, adalah mekanisme demokrasi yang sudah ditata oleh konstitusi dan disepakati bersama. Tak boleh ada pengkhianatan terhadap kedaulatan rakyat.
“Wacana penundaan pemilu lebih ‘buruk muka, cermin dipecah’. Lebih baik elite parpol mempersiapkan diri secara matang dan men-support bagaimana agar pemilu 2024 berjalan dengan luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan jurdil (jujur,adil). Dan transisi kepemimpinan nasional bisa berjalan dengan elegan dan damai,” tutur alumnus Doktoral FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Universitas Airlangga ini.