UIN Raden Mas Said Pelopori Ikrar 'Solo Kota Damai'

author Seno

- Pewarta

Jumat, 10 Jun 2022 20:49 WIB

UIN Raden Mas Said Pelopori Ikrar 'Solo Kota Damai'

i

IMG-20220610-WA0029

Optika.id, Surakarta - Melihat fenomena yang berkembang di masyarakat terkait kekerasan yang mengatasnamakan agama, Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta berinisatif menyelenggarakan lokakarya moderasi beragama Solo Kota Damai pada tanggal 8-10 Juni 2022 di Syariah Hotel.

Kegiatan ini penting sebagai perwujudan dari Solo yang didaulat menjadi salah satu dari 10 besar kota paling toleran di Indonesia tahun 2022 (menurut riset dari Setara Institute).

Baca Juga: Pak Yes: Moderasi Untuk Kehidupan Beragama yang Harmonis dan Sosial yang Baik

Lokakarya dihadiri oleh peserta dari berbagai organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan akademisi. Dengan mengundang tiga narasumber yang terdiri dari Kombes Pol Ade Sarif Simanjuntak S.I.K., M.Si, Kapolresta Surakarta , kedua Prof. Syamsul Maarif, ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Jawa Tengah dan Prof. Ismail Fajrie Alatas dari New York University.

Acara ini dibuka oleh Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta. Dalam sambutannya, Prof. Mudhofir S.Ag., M.Pd menyatakan bahwa radikalisme yang seringkali muncul dan tenggelam di Indonesia ini adalah sebuah penyakit sosial.

"UIN Raden Mas Said Surakarta sebagai agen moderasi beragama harus dapat menggandeng dan bersinergi dengan kelompok dan organisasi masyarakat untuk memberantas gerakan radikalisme dan terorisme di Solo Raya," kata Rektor Mudhofir.

Kombes Pol Ade Sarif Simanjuntak dalam paparannya menceritakan pengalaman dan langkah konkret Kepolisian Surakarta dalam hal penanganan kekerasan yang mengatasnamakan agama di Solo.

Selanjutnya Prof. Syamsul Maarif menekankan perlu adanya sinergitas semua organisasi masyarakat dan tokoh-tokoh untuk memperkuat moderasi beragama.

[caption id="attachment_28522" align="aligncenter" width="788"] Prof Samsul Maarif, FKPT Jawa Tengah (kiri, Abdullah Faisol (tengah), dan Prof Ismail Fajri Alatas (kanan)[/caption]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terakhir Prof. Ismail Fajri Alatas memberikan konsepsi mengenai Islam, kota dan kekerasan.

Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan bersama Deklarasi Panca Satya Solo Kota Damai dengan dipimpin oleh KGPH Dipokusomo diikuti oleh seluruh peserta Lokakarya Moderasi Beragama.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU