Tragedi Maut Antrean Minyak Goreng, Mendag Lutfi Dituntut Mundur!

author Seno

- Pewarta

Minggu, 13 Mar 2022 15:43 WIB

Tragedi Maut Antrean Minyak Goreng, Mendag Lutfi Dituntut Mundur!

i

IMG-20220313-WA0005

Optika.id - Tragedi tewasnya seorang ibu rumah baru tangga di Kampung China, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur,  akibat antrean minyak goreng mulai menuai kritik dari sejumlah pihak.

Dr. Sholikh Al-Huda, akademisi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur bersuara lantang dan menuntut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bertanggung jawab atas tragedi memilukan wanita bernama Sandra (41) Sabtu (12/3/2022) kemarin.

Baca Juga: 'Minyak Makan Merah' Bakal Diproduksi Januari 2023, Katanya Bakal Lebih Murah

"Ini tragis sekali, Menteri Perdagangan harus bertanggung jawab," tegasnya kepada Optika.id, Minggu (13/3/2022).

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gus Sholikh ini mengaku geram dan heran, di negeri pusat perkebunan sawit tapi kelangkaan minyak goreng terjadi di mana-mana.

"Ini sangat Ironis, jika menterinya paham persoalan mestinya kebijakannya tidak menyulitkan rakyat kecil," imbuhnya.

Bahkan, Pengasuh Pesantren Bumi Al-Qur'an, ini mendesak pejabat terkait untuk mengundurkan diri jika kelangkaan minyak goreng tidak teratasi.

"Jika masih terjadi (antrian minyak goreng) dan berujung korban, lebih baik legowo mundur saja lah kasihan rakyat," tukasnya.

Senada, Ketua Umum DPP Gerakan Pemuda Nusantara Verry Achmad, SH juga angkat suara. Menurutnya tragedi maut akibat antrean minyak terjadi akibat human error dan ketidakdsigapan petugas lapangan.

"Petugas tidak profesional mengantisipasi kemungkinan terjadi tragedi buruk," tegasnya.

Pria yang juga Ketua DPP KNPI menuding Kementerian Perdagangan bertanggung jawab atas antrean panjang di sejumlah wilayah dan tragedi maut.

"Menteri itu bukan seperti Event Organizer yang main vendor selesai , harus menjamin kebutuhan pasokan kebutuhan pokok (dapur)," imbuhnya.

Baca Juga: Zulhas: Generasi Muda Harus Tentukan Pilihan dan Siap Berkompetisi

Lebih lanjut, dia menginstruksikan agar mengawal kasus korban tewas akibat antrean minyak goreng kepada jajaran di bawah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Teman-teman di daerah harus mengawal sampai tuntas, ironislah kita daerah penghasil sawit tapi ibarat ayam mati di lumbung padi," tandasnya.

Sebelumnya, iNewsMadiun.id merilis antrean minyak goreng  memakan korban jiwa. Seorang Ibu rumah tangga meninggal dunia saat ikut mengantre minyak goreng. Peristiwa memilukan tersebut, terjadi saat korban bernama Sandra (41) mengantre minyak goreng di minimarket Kampung China, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Sabtu (12/3/2022).

Peristiwa ibu rumah tangga itu pingsan itu diabadikan warga lainnya yang tengah mengantre. Mendengar kabar istrinya pingsan, suami korban lalu langsung mendatangi lokasi. "Saya diberitahu, katanya istri pingsan," kata suami korban, Budianto.

Namun, nyawa korban tak tertolong. Kapolsek Teluk Bayur, AKP Kasiyono saat dikonfirmasi mengatakan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit di Tanjung Redeb. Namun, korban meninggal saat dalam perjalanan.

Baca Juga: Kejagung Segera Sidangkan Kasus Korupsi Ekspor CPO Minyak Goreng

Korban dinyatakan meninggal dunia di dalam mobil ambulans milik Kecamatan Teluk bayur.

"Dari beberapa keterangan saksi kondisi antrean tidak sedang berdesak-desakan. Korban sempat batuk satu kali kemudian kejang-kejang dan terjatuh," ucapnya seperti dikutip InewsMadiun.Id.

Oleh: M.Roissudin

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU