Tingwe Lagi Ngetren, Banyak Perokok Beralih ke Rokok Lintingan

author optika

- Pewarta

Jumat, 10 Sep 2021 14:23 WIB

Tingwe Lagi Ngetren, Banyak Perokok Beralih ke Rokok Lintingan

i

Gambar1

Situasi pandemi yang tak kunjung usai menyebabkan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, usaha yang semakin sepi karena daya beli masyarakat menurun. Namun seorang perokok akan mencari cara bagaimana agar asap tetap mengebul.

Indonesia menjadi Negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia, bedasarkan data World Health Organisation (WHO) Indonesia menduduki peringkat ke 7 sebesar 39.9% artinya sebanyak 57 Juta orang Indonesia adalah perokok aktif.

Baca Juga: INDEF: Kerugian Ekonomi RI Akibat RPP Kesehatan Tembus Rp103 Triliun

Meskipun situasi pandemi harga cukai rokok mengalami kenaikan sebesar 12,65%, meskipun naik rokok tetap dibeli oleh masyarakat.

Namun banyak beberapa kalangan yang mengganti kebiasaan merokok dengan membeli rokok pabrikan, mulai beralih ke tembakau yang di produksi secara mandiri.

Banyak jenis tembakau yang dijual di pasaran, yang paling banyak adalah tembakau pabrikan yang rasanya menyerupai rokok pabrikan yang sudah besar.  Kemudian ada tembakau yang diolah langsung dari petani seperti mole, kayumas, tambeng.

Tembakau 94 adalah salah satu penjual tembakau yang bertempat di Sedati Gede no.94 pemiliknya bernama Toni. Sebagai seorang sopir travel ketika pandemi ia tidak bekerja selama delapan bulan karena peraturan PSBB yang membatasi mobilitas masyarakat untuk bepergian.

Ia bercerita dalam kondisi tidak bekerja selama delapan bulan mengalami kesulitan finansial tidak punya uang sama sekali untuk membeli rokok. Untuk mengurangi pengeluaran Toni beralih mengonsumsi rokok tembakau linting.

Ketika membeli tembakau ia merasakan situasi ada yang berubah, dimanapun dia membeli tembakau tidak ada toko yang sepi pelanggan. Semua toko tembakau ramai diburu oleh perokok yang mulai beralih ke tembakau lintingan.

Baca Juga: Ironi Industri Kretek yang Kian Sekarat Dibalik Moncernya Serial Gadis Kretek

Mulai saat itu ia memberanikan diri untuk membuka usaha tembakau lintingan, dengan modal seadanya dengan jenis tembakau yang terbatas kini usahanya semakin besar. Kurang lebih terdapat lima puluh lebih jenis tembakau yang ia jual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Toni menjelaskan bagaimana ia membeli tembakau langsung dari petani, asal masih di wilayah Jatim saya datengi ke sana dari Jombang, Situbondo, Probolinggo. Jumlah tembakau yang ia beli dari petani beragam jenisnya sampai 200 kg menggunakan mobil pribadi.

Selain itu tembakau linting juga ada yang bercukai, merknya beragam dari Simadu, Rasiomild, SW, Honeybee dan sistemnya tembakau cukai bisa dilakukan sistem titip jual. Jadi pembayaran akan dilakukan setelah jangka waktu satu bulan.

Jenis tembakau yang dijual oleh tembakau 94 cukup beragam dari yang bercukai seperti Simadu, Rasiomild, dan yang paling enak menurut penulis adalah Queen Bee, ada juga tembakau yang rasanya menyerupai rokok pabrikan besar, lalu tembakau yang di produksi oleh petani seperti tambeng, besuki, sopeng.

Baca Juga: Genosida Terselubung, YLKI Desak Pemerintah Serius Perkuat Upaya Pengendalian Tembakau

Harganya juga beragam dan terjangkau dari lima belas ribu sampai dua puluh ribu saja tembakau tingwe per kemasan awet dikonsumsi dalam jangka waktu satu minggu.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU