Tim KKN ITS Kembangkan Mesin Pencacah Rumput Bertenaga Listrik

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Selasa, 31 Agu 2021 18:42 WIB

Tim KKN ITS Kembangkan Mesin Pencacah Rumput Bertenaga Listrik

i

IMG-20210831-WA0002

Optika.id, SURABAYA - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abmas) Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan mesin pencacah rumput dengan tenaga listrik serta sistem on-grid photovoltaic.

Fredy Riko Alamsyah, perwakilan Tim KKN Abmas Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Elektro ITS Selasa, (31/08/2021) menjelaskan, mesin pencacah rumput yang ada di pasaran masih menggunakan diesel sebagai sumber energinya yang mana menghasilkan emisi karbondioksida.

Baca Juga: Beberapa Catatan Untuk Kurikulum Merdeka Sebelum Resmi Jadi Kurikulum Nasional

Bahan bakar minyak berupa solar ini juga merupakan bahan yang tidak terbarukan. Akhirnya dikembangkan mesin pencacah rumput energi listrik yang merupakan modifikasi dari mesin pencacah rumput komersial.

Tim yang terdiri dari lima dosen dan 10 mahasiswa Departemen Teknik Elektro ITS ingin mengenalkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) di kehidupan sehari-hari kepada masyarakat, serta beralih dari bahan bakar minyak ke listrik.

Pemasangan on-gridphotovoltaic serta pengembangan mesin pencacah rumput energi listrik ini salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut, tutur mahasiswa yang kerap disapa Riko itu.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik peternakan, Riko bersama timnya memasang sistem on-grid photovoltaic pada peternakan di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yang menjadi lokasi kegiatan. On-grid berarti tegangan yang dihasilkan panel surya tersebut diubah menjadi tegangan AC, kemudian disambungkan dengan jala-jala PLN.

Baca Juga: FSGI Koreksi Visi Misi Capres Terkait Pendidikan

Tak hanya memodifikasi sumber energinya, tim yang diketuai oleh Heri Suryoatmojo ST MT PhD ini juga menambahkan pemecah rumput pada mesinnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas rumput yang akan dijadikan pakan sapi ternak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terutama pada sapi perah, rumput yang diberikan harus dicacah dengan halus, tambah mahasiswa angkatan 2018 ini.

Selain itu, tim ITS juga menambahkan sensor limiter pada sistemnya. Sehingga bisa mencegah tegangan untuk masuk ke meteran PLN.

Baca Juga: Debat Final Capres Bahas Isu Pendidikan, JPPI: “Semuanya Kosong”

Pada awal Agustus lalu satu unit mesin pencacah rumput serta tiga panel surya paralel secara resmi diberikan kepada peternakan di Karangploso serta melakukan sosialiasi mengenai standar operasi dan pemeliharaannya. (Jen)

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU