Tiga Seniman Raih Penghargaan Seni 2021 Dewan Kesenian Jawa Timur

author Denny Setiawan

- Pewarta

Senin, 15 Nov 2021 15:14 WIB

Tiga Seniman Raih Penghargaan Seni 2021 Dewan Kesenian Jawa Timur

i

foto: humas Dewan Kesenian Jawa Timur

Optika.id, Kota Batu - Malam puncak gelaran Jatim Art Forum 2021 menghadirkan penghargaan khusus untuk mengapresiasi seniman Jawa Timur dalam menjaga eksistensi berkarya, punya dedikasi tinggi dan konsisten terhadap produktivitas seni. Acara tersebut digelar di Singhasari Resort, Kota Batu, Jawa Timur. Sabtu (13/11/2021).

Tahun lalu penghargaan tersebut diberikan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur kepada enam bidang kesenian yang ada yaitu, film, seni rupa, teater, musik, dan tari. Sementara tahun ini hanya tiga seniman yang meraih penghargaan seni dan setelah melalui seleksi yang cukup ketat yang dilakukan panitia.

Baca Juga: Tidak Syarati Aturan: Bawaslu Pamekasan Tolak Penuhi Tuntutan DPD PAN untuk PSU

Berikut tiga seniman peraih penghargaan seni 2021:

Mat Kauli

Mat Kauli adalah satu-satunya pelantun macapat gaya Gresik yang masih tersisa. Dia juga merupakan salah satu seniman macapat Gresik yang mengulas kisah Sunan Giri di dalam Serat Centhini.

Selain itu Mat Kauli menyimpan beberapa naskah tua dalam Aksara Pegon dan Jawa yang bisa ditemui di kediamannya di Desa Gemantar (Gumantar) Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Mat Kauli telah aktif bermacapat sejak tahun 1949 dan masih terus berkarya hingga sekarang.

Mat Kauli sangat ingin tradisi macapatan, khususnya macapat Gresik tetap lestari. Di usianya yang senja, dia tetap aktif mengisi acara macapatan di berbagai tempat di Gresik bahkan di luar kota. Saat ini dia rutin mengisi acara di kantor Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik. Di sana ada beberapa orang yang belajar membaca tulisan aksara Jawa kuno.

Mijiono Emje

Mijiono Emje, adalah seniman yang banyak menulis naskah drama, puisi, cerpen dan kritik seni yang sebagian dimuat di beberapa media cetak. Karya-karya dramanya tak jarang dipentaskan di beberapa kota di Jawa. Tahun 1985 mendirikan teater DKSK (Dapur Kreasi Seni Kediri).

Baca Juga: KPU Sebut 80 Petugas Pemilu 2024 di Jatim Meninggal Dunia: Jember Paling Banyak

Menampung anak -anak putus sekolah untuk berlatih teater dan melukis. Perjuangannya cukup panjang dan berliku di dunia teater dan drama, namun dedikasinya perlu diteladani. Untuk itu bapak empat anak ini layak mendapatkan penghargaan seni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hengki Kusuma

Hengki Kusuma, nama aslinya adalah Tan Ik Heng, laki-laki keturunan Tionghoa luar Jawa (Sulawesi Tengah). Ludruk adalah pilihan dan jalan hidup, jika di panggung panggung ludruk ada orang yang kita jumpai bernama Hengki Kusuma, maka itulah nama Tan Ik Heng dalam tobong ludruk itu.

Saat ini aktifitasnya selain sebagai pemain ludruk di berbagai grup dan berbagai kota, dalam kurun waktu sepuluh tahun lebih adalah sebagai pengamat dan juri di berbagai festival ludruk, sebagai narasumber berbagai seminar atau diskusi tentang ludruk, serta sebagai narasumber penelitian tentang ludruk.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem: BMKG Ingatkan Masyarakat Jawa Timur untuk Waspada

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU