Tiga Menteri Agama Era Jokowi Ini Buat Kebijakan dan Pernyataan Kontroversial!

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 12 Mar 2022 15:47 WIB

Tiga Menteri Agama Era Jokowi Ini Buat Kebijakan dan Pernyataan Kontroversial!

i

httpsimgcdn.rri.co.id__srctb763d32e20ec5d473fd182b5c78d096491167620201012_154153.jpgv=1.0.3 - 2022-03-12T062209.402

Optika.id - Menteri Agama di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin tercatat beberapa kali membuat kebijakan dan pernyataan yang kontroversial. Akibat kebijakan dan pernyataan tersebut, menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Berikut deretan kebijakan dan pernyataan kontroversial dari para menteri agama yang menjabat selama masa pemerintahan Presiden Jokowi seperti yang dihimpun Optika.id, Sabtu (12/3/2022):

1. Lukman Hakim Saifuddin

Baca Juga: Menag Berharap Kuota Haji Indonesia Naik di 2023

Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama pertama di era Jokowi juga tak lepas dari catatan kontroversi selama menjabat.

Politisi PPP (Partai Persatuan Pembangunan) ini menjabat sejak tahun 2014-2019, saat itu beralasan bahwa pembacaan Al-Qur'an dengan langgam Jawa untuk menjaga tradisi Nusantara.

Banyak pihak yang memprotes kebijakan anak dari mantan Menteri Agama Era Presiden Soekarno, Saifuddin Zuhri ini, yang saat itu dianggap tidak sesuai. Akhirnya, Lukman Hakim sebagai Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf.

2. Fachrul Razi

Di era Jokowi yang kedua, Menteri Agama dijabat oleh Fachrul Razi, pensiunan Jenderal ini pun tak luput dari kontroversi.

Salah satu pendiri Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) ini menjabat Menteri Agama dari 23 Oktober 2019 sampai 23 Desember 2020, tidak terlalu lama.

Penunjukkan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama diawal sudah membuat kisruh, karena di luar kebiasaan selama ini.

Selama ini Menteri Agama adalah jabatan yang identik untuk mereka yang berlatarbelakang santri.

Datang dengan latar belakang militer, Fachrul Razi membawa isu radikalisme saat menjabat Menteri Agama. Awal menjabat, Fachrul Razi membuat kebijakan larangan pemakaian cadar dan celana cingkrang untuk kalangan PNS dan instansi pemerintah lainnya.

Menurut Ketua Tim Bravo 5 yang terdiri atas pensiunan perwira TNI yang mendukung kampanye pemilihan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, saat itu alasan utama adalah untuk keamanan. Kebijakan tersebut ramai diprotes dari berbagai kalangan, karena membuat suatu stigma negatif di masyarakat tentang pakaian.

Baca Juga: Menag Yaqut Minta Dana Haji untuk IKN, Kemenag: Itu Hoaks

Selanjutnya adalah sertifikasi penceramah, kebijakan yang membuat gaduh saat itu di masyarakat. Masalah radikalisme lagi-lagi menjadi alasan Fachrul Razi membuat kebijakan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai Menteri Agama, Fachrul Razi menganggap banyak penceramah yang membodohi umat dengan berbagi dalil agama.

Dianggap sering membuat gaduh, Jokowi melakukan reshuffle, Fachrul Razi termasuk yang tergeser sebagai Menteri.

3. Yaqut Cholil Qoumas

Jokowi kemudian memilih Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum GP Anshor sebagai Menteri Agama. Tak jauh beda dengan para seniornya, politisi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ini langsung viral dengan kontroversi.

Beberapa kontroversi Yaqut diantaranya adalah ucapan selamat hari raya agama Baha'i. Selain itu keinginan Yaqut agar setiap acara dimulai dengan doa dari semua agama yang diakui oleh negara.

Baca Juga: Akhirnya, Pintu Ibadah Haji Dibuka Kembali

Lalu tidak lupa ucapan Yaqut tentang posisi Menteri Agama adalah hadiah NU yang viral saat itu juga membuat gaduh. Kemudian yang terbaru adalah peraturan tentang pengaturan pengeras suara Masjid dan Musala.

Dia menjadi sorotan publik usai mengeluarkan pernyataan yang membandingkan suara toa masjid dengan gonggongan anjing. Pernyataan kontroversial tentang suara toa masjid ini diungkapkan Gus Yaqut sapaan akrabnya, usai menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Kita bayangkan, saya Muslim saya hidup di lingkungan non muslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana? Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan, ujar Gus Yaqut sapaan akrabnya, dalam sebuah wawancara beberapa waktu yang lalu.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU