Tertular Wabah Cacar Monyet, PB IDI: Kondisi Terburuk Bisa Memicu Kematian

author Seno

- Pewarta

Selasa, 09 Agu 2022 20:32 WIB

Tertular Wabah Cacar Monyet, PB IDI: Kondisi Terburuk Bisa Memicu Kematian

i

Screenshot_20220809-132831_Docs

Optika.id - Terdapat banyak kematian yang terjadi disebabkan oleh virus cacar monyet, pasien mengalami komplikasi atau infeksi sekunder. Sejumlah negara di luar Afrika mulai melaporkan kasus kematian akibat cacar monyet seperti India, Spanyol, dan Brasil.

Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Hanny Nilasari, mengatakan bahwa daya tahan tubuh individu yang lemah bisa memicu terjadinya kematian. Pada kondisi terburuk bisa dibilang bahwa cacar monyet merupakan wabah yang sangat berbahaya.

Baca Juga: Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia Dinyatakan Sembuh

Jika orang itu punya daya tahan tubuh lemah, tentu bisa mengalami komplikasi dan meninggal atau kematian, tegas dr. Hanny dalam webinar baru-baru ini.

Risiko Kematian: Risiko atau peluang akibat kematian tersebut yaitu 0-16 persen. Komplikasi yang dialami seseorang akibat cacar monyet bisa menyerang otak hingga saluran pernapasan.

Misalnya, infeksi kulit, saluran pernapasan, bahkan infeksi otak dan berakhir kematian, kata dr. Hanny.

Gejala terburuk akibat cacar monyet akan dialami pasien dengan komorbid seperti gangguan sistem ginjal dan pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi. Tak hanya itu, ada juga komplikasi lain seperti infeksi sekunder pada saluran napas, darah tercemar, infeksi otak dan infeksi mata.

Jikalau infeksinya ada di otak atau menyerang semua organ tubuh, artinya terjadi sepsis, sehingga angka kematian akan jauh lebih tinggi, katanya.

Baca Juga: Waspada Cacar Monyet Rentan Menular dari Ibu Hamil ke Janin

Hanny menambahkan, cacar moyet tidak berakibat kematian pada pasien dengan kondisi imun tubuh yang baik karena bisa sembuh dengan sendirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masa Inkubasi: Ia mengatakan bahwa masa inkubasi cacar monyet dimulai ketika virus masuk ke tubuh pasien hingga menimbulkan gejala dalam 1 sampai 4 minggu.

Jika kondisi tubuh lemah, maka butuh inkubasi yang lumayan panjang. Hal ini juga ditentukan oleh daya tahan tubuh seseorang, ujarnya.

Ketika kondisi tubuhnya baik, maka resiko kemungkinan tertular juga kecil. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang yang sudah terkena cacar monyet tidak bisa terjangkit kembali. Jika ia memiliki kondisi tubuh yang lemah, kemungkinan terjalin lagi frekuensinya cukup besar, pungkasnya.

Baca Juga: Pasien Cacar Monyet Pertama Terkonfirmasi, Wagub Jakarta Ingatkan Jaga Protokol Kesehatan

Oleh: Firtian Ramadhani

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU