Tembakkan Rudal dekat Perbatasan, Korea Selatan Kutuk Korea Utara

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 15 Okt 2022 14:30 WIB

Tembakkan Rudal dekat Perbatasan, Korea Selatan Kutuk Korea Utara

i

Screenshot_20221015-072517_Docs

Optika.id - Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek dan ratusan peluru artileri ke laut dekat perbatasan Korea Selatan pada hari Jumat, kata militer Korea Selatan, tindakan militer oleh negara bersenjata nuklir tersebut membuat antar negara bisa bersitegang kembali.

Korea Selatan juga menerbangkan jet tempur ketika sekelompok sekitar 10 pesawat tempur Korea Utara terbang di dekat perbatasan yang dijaga ketat, dan Korea Utara berulang kali menembakkan sekitar 50 artileri ke zona penyangga maritim," kata Kepala Staf Korea Selatan (JCS), Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: LA Clippers Taklukan Houston Rockets dengan Skor 121-100

Dewan Keamanan Nasional (NSC) Korea Selatan mengutuk Korea Utara karena meningkatkan ketegangan, menyebut tindakannya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian militer bilateral 2018 yang melarang tindakan bermusuhan di wilayah perbatasan.

Seoul memberlakukan sanksi sepihak pertamanya terhadap Pyongyang dalam hampir lima tahun, memasukkan daftar hitam 15 individu Korea Utara dan 16 lembaga yang terlibat dalam pengembangan rudal.

JCS mengeluarkan peringatan kepada Korea Utara, mendesaknya untuk menghentikan provokasi dan meningkatkan ketegangan

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan kepada wartawan bahwa, Pyongyang telah tanpa pandang bulu melakukan provokasi, bersumpah untuk merancang tindakan penanggulangan yang ketat.

Juru bicara Yoon mengatakan bahwa pemerintahnya menghormati perjanjian antar-Korea, dan pembatalan pakta militer 2018 bergantung pada perilaku Pyongyang.

Militer Korea Utara mengeluarkan pernyataan melalui media pemerintah KCNA pada Jumat pagi yang mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan balasan militer yang kuat, atas tembakan artileri Korea Selatan pada hari Kamis, dan NSC Korea Selatan mengatakan penembakan itu adalah latihan biasa dan sah.

Baca Juga: Antisipasi Tantangan di Masa Depan, Mahfud MD Ajak Masyarakat Indonesia Bersatu

Insiden itu terjadi setelah KCNA mengatakan pemimpin Kim Jong Un mengawasi peluncuran dua rudal jelajah strategis jarak jauh pada hari Rabu untuk mengkonfirmasi keandalan senjata berkemampuan nuklir yang dikerahkan ke unit militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Frekuensi peluncuran rudal Korea Utara yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu mungkin bersiap untuk melanjutkan pengujian bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017. Beberapa analis tidak mengharapkan adanya tes sebelum negara tetangga China menyimpulkan kongres Partai Komunis yang berkuasa, yang dimulai pada 16 Oktober.

Komando Indo-Pasifik AS mengatakan pihaknya mengetahui peluncuran rudal terbaru dan itu tidak menimbulkan ancaman langsung.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan uji coba Korea Utara "benar-benar tidak dapat diterima, dan negaranya akan secara drastis memperkuat pertahanannya.

Baca Juga: Erick Thohir: BUMN Siap Bantu Pemasaran Minyak Makan Merah Hingga ke Luar Negeri

Juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning mengatakan semua pihak harus menahan diri untuk tidak meningkatkan ketegangan dan melanjutkan dialog yang berarti untuk solusi politik.

Penulis: Firman Fachrudy

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU