Tatanan Dunia Baru Akan Terjadi, Belajar Dari Langkah Besar China 

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Senin, 04 Apr 2022 18:29 WIB

Tatanan Dunia Baru Akan Terjadi, Belajar Dari Langkah Besar China 

i

Dok: Tangkapan Layar YouTube/Insan Cita

Optika.id - Dominasi Amerika Serikat sebagai negara adidaya di dunia tampaknya tidak lagi sekuat dulu. Kini muncul ancaman yang digadang-gadang menyamai dominasi negeri 'Paman Sam' itu pada tatanan dunia Internasional. The feature of Asia (masa depan asiat) menjadi perbincangan pengamat saat ini.

Dalam Diskusi Akademis Insan Cita yang digelar, Minggu (3/4/2022), Prof. Bambang Cipto, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memaparkan, bahwa kekuatan ekonomi dunia, kini tidak lagi didominasi oleh Amerika dan Eropa saja. Sumber ekonomi terbesar malah juga  berada di Asia.

Baca Juga: Serba-serbi Imlek: Makna dan Simbolisme Manisan Tanghulu

"Kita bisa melihat dominasi ekonomi dan teknologi ada China, Jepang, Korea, Hongkong, dan negara ASEAN yang walau kecil mereka memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat. Dan tentu itu tidak akan diakui oleh Amerika serikat," ujarnya.

Alumnus The Ohio State University ini menjelaskan, Dominasi China dalam segi ekonomi, militer, sains menjadi ancaman utama bagi Amerika. Sehingga menjadikan China sebagai musuh utama dunia saat ini. 

Apa yang membuat China melangkah sangat cepat?

Menurut Bambang, Dalam hal ini Indonesia perlu belajar meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya seperti yang dilakukan oleh China. Negara 'Tirai Bambu' tersebut berusaha mengirimkan mahasiswanya ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan di sana.

"China berusaha menambah kuota pelajar yang masuk ke Amerika menjadi 5000 lebih orang setiap tahunnya. sampai sekarang menjadikan China dengan jumlah mahasiswa negara asing terbanyak di Amerika," jelasnya.

Akademis Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik di UNY itu juga menyoroti Presiden China membuat program khusus untuk menjadikan perguruan tinggi di sana masuk world class university. China menganggarkan 621 miliar USD untuk riset. sementara AS hanya 500 miliar USD.

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Pneumonia China Tak Akan Jadi Pandemi Baru di Indonesia

Menurutnya hal ini berhasil, sebab China menjadi negara ekonomi kuat di dunia karena mereka mau memperbaiki SDM bukan kuantitas. China mencapai 1,4 miliar penduduk yang hanya memiliki 2800 lebih Universitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kita lihat Indonesia 200 juta sekian jumlah penduduk tapi memiliki perguruan tinggi kita lebih dari 4000 bayangkan kualitas pendidikan kita. China bangga mengirimkan mahasiswanya ke Amerika karena jelas pendidikan di sana," jelasnya.

"Ada mispersepsi kita, mudah-mudahan Pemerintah bisa mengontrol pertumbuhan perguruan tinggi dengan seharusnya dibarengi peningkatan kualitas. Kasihan SDM kita," harapnya.

Ia menegaskan, sangat utama untuk membangun Sumber Daya Manusia dalam kemajuan suatu bangsa.

Baca Juga: Jajanan Tumis Batu Khas China, Ini Asal Mulanya

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU