Siapakah Pengganti Jenderal Andika Perkasa ?

author Seno

- Pewarta

Rabu, 10 Nov 2021 00:05 WIB

Siapakah Pengganti Jenderal Andika Perkasa ?

i

Cari Korban, Pemprov Jatim Kerahkan Alat Bera (72)

Optika.id - Setelah KASAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jenderal TNI Andika Perkasa terpilih menjadi Panglima TNI. Beberapa jenderal bintang 3 dijagokan menggantikan posisi Jenderal Andika Perkasa. Menurut pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi yang paling berpeluang adalah Pangkostrad (Panglima Komando Strategis Angkatan Darat) Letjen Dudung Abdurrachman dan Kasum (Kepala Staf Umum) TNI Letjen Eko Margiyono.

"Di tubuh TNI AD memang banyak jenderal bintang tiga yang mumpuni, baik yang bertugas di lingkungan TNI AD maupun di luar. Tapi sebagian besar sudah cukup senior dan menjelang pensiun. Karena itu yang paling berpeluang sebagai kandidat pengganti Jenderal Andika di jabatan Kasad saya kira adalah Pangkostrad Dudung Abdurrachman dan Kasum TNI Eko Margiyono," tutur Fahmi pada Optika, Selasa (9/11/2021).

Fahmi mengatakan, sebagai pembina kemampuan dan kesiapsiagaan matra darat, KASAD nantinya tentu harus memastikan aspek-aspeknya terjaga dengan baik. Terutama yang menyangkut integritas, kapabilitas dan kompetensi prajurit.

"Kesadaran dan kepatuhan pada hukum terutama bagi para personel yang bertugas di wilayah konflik, serta memberikan dukungan kuat bagi upaya pemeliharaan dan peningkatan kemampuan terutama yang berbasis berbasis teknologi," jelas alumnus Universitas Airlangga ini.

Di atas kertas, kata Fahmi, nama Letjen Dudung memang diunggulkan dan dinilai sebagai jago istana. Tapi nama Letjen Eko Margiyono juga bukan tidak mungkin. Karena masa aktif dinasnya lebih panjang hingga tahun 2025. Dan dari segi kapabilitas sangat layak. Keduanya juga memiliki kekayaan pengalaman tugas dan jabatan. Pernah memimpin pasukan, memimpin satuan teritorial, bertugas di lembaga pendidikan bahkan di lingkungan intelijen.

"Selain itu, pergantian KASAD ini juga harus mempertimbangkan proyeksi regenerasi kepemimpinan TNI. Karena siapapun yang menjabat nanti, mestinya akan berpeluang juga menjadi Panglima TNI setelah Jenderal Andika," tukasnya.

"Nah, Letjen Dudung kurang diuntungkan dari segi usia. Masa aktifnya akan berakhir pada November 2023, sama seperti Laksamana Yudo Margono, artinya, akan kecil kemungkinan untuk menguat di bursa Panglima," imbuhnya.

Fahmi mengatakan, jika pengisian jabatan itu sekaligus mempertimbangkan regenerasi kepemimpinan TNI setelah Jenderal Andika.

"Selain dari jajaran bintang tiga, saya kira tidak tertutup juga peluang mempromosikan seorang perwira bintang dua dari generasi 90an dalam waktu dekat untuk kemudian disiapkan sebagai Kasad. Saya kira ada sejumlah perwira bintang dua dari generasi 90an yang layak diorbitkan ke bintang tiga, bahkan kemudian bintang empat dalam waktu dekat," tuturnya.

Pemilihan KASAD Jadi Ujian Presiden

Sementara, Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis menilai, pemilihan sosok pengganti Andika sebagai KASAD akan menjadi ujian bagi Presiden Joko Widodo.

Sebab, jika pada akhirnya Jokowi memilih Pangkostrad sebagai KASAD baru, maka akan memunculkan persepsi publik, presiden hanya akan mengedepankan kepentingan PDI-P.

"Jika Dudung terpilih, artinya Jokowi akan dianggap mementingkan vested interest partainya sendiri," kata Beni, beberapa waktu yang lalu.

Selain itu nama Wakasad (Wakil Kepala Staf Angkatan Darat) Letjen TNI Bakti Agus juga ikut diperhitungkan. Salah satu tokoh yang menjagokan Letjen TNI Bakti Agus adalah Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) TB Hasanuddin. Dia juga menyebut nama Letjen TNI Dudung.

Awalnya TB Hasanuddin menyebut enam perwira TNI berpangkat Letnan berpeluang menjadi KASAD.

Namun, dia merincinya lagi menjadi dua Letjen yang berpotensi lebih besar, yakni Wakasad dan Pangkostrad.

"Dari ini seperti apa tradisinya sekarang, biasanya ya KSAD itu adalah mereka yang bintang 3 diangkat dari Wakasad atau Pangkostrad. Itu yang sudah-sudah seperti itu," ucapnya.

Seperti diketahui, saat ini Letjen TNI Bakti Agus saat ini menjabat sebagai Wakasad, sementara Letjen TNI Dudung Abdurachman sebagai Pangkostrad.

Sementara itu, Jenderal Andika Perkasa yang sudah disetujui DPR RI sebagai Panglima TNI mengatakan, KSAD pengganti dirinya merupakan kewenangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Andika Perkasa pun menegaskan jika mendukung semua calon KASAD.

"Saya tidak tahu, biar Presiden (yang menentukan), kan kewenangan Presiden," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (6/11/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Saya mendukung semuanya," lanjut Andika Perkasa.

Profil Letjen TNI Eko Margiyono

Berikut ini profil dan biodata Letjen TNI Eko Margiyono, Kepala Staf Umum yang dijagokan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Nama Letjen TNI Eko Margiyono sudah jadi sorotan saat bursa calon panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu.

Letjen TNI Eko Margiyono sempat disebut-sebut sebagai calon Panglima TNI sebelum Presiden Jokowi memilih Jenderal Andika Perkasa.

Kini, setelah Jenderal Andika Perkasa disetujui DPR RI sebagai Panglima TNI, nama Letjen TNI Eko Margiyono kembali disebut sebagai calon kuat KASAD.

Sosok Letjen TNI Eko Margiyono sebelumnya dikenal sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Letjen TNI Eko Margiyono kemudian mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai kepala staf umum (Kasum) TNI.

Selama 32 Tahun berdinas sebagai perwira TNI, Letjen TNI Eko Margiyono berhasil menempati beberapa jabatan strategis di TNI AD. Menjadi Kasum TNI merupakan kali kedua berkiprah di luar struktur Angkatan Darat.

Ini merupakan suatu kerhormatan bagi saya untuk mengemban tugas ini maka saya harus melakukan adaptasi dan penyesuaian dengan jabatan ini, ujar Letjen TNI Eko Margiyono sewaktu dilantik menjadi Kasum TNI.

Letjen TNI Eko Margiyono menjelaskan, kemampuan setiap individu maupun secara unit, tim, bahkan satuan harus dipelihara juga dan ditingkatkan.

Karena banyak tantangan dalam penyelesaian yang harus kita selesaikan dengan sebaik baiknya.

Menjadi seorang prajurit kita harus siap dimana pun kita ditugaskan, sesungguhnya sedih untuk meninggalkan TNI AD saat ini tetapi secara pribadi saya siap untuk menjalankan tugas ini, ungkap Letjen TNI Eko Margiyono.

Melansir dari Wikipedia, Eko Margiyono lahir di Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 12 Mei 1967. Dia merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

Ia pernah mengemban amanat sebagai Danjen Kopassus hingga Pangkostrad. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Kodam Jaya.

Riwayat jabatan:

Aster Kasdivif 1/Kostrad (2010)

- Dangrup A Paspampres (20102012)

- Asops Kasdam Jaya (20122014)

- Danrem 061/Surya Kencana (20142015)

- Danrem 033/Wira Pratama[4][5] (20142015)

- Waasops Kasad (20152017)

- Kasdam Jaya[6] (20172017)

- Gubernur Akmil[7] (20172018)

- Danjen Kopassus[8][9] (20182019)

- Pangdam Jaya (20192020)

- Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2020)

- Kasum TNI (2021)

Letjen Eko Magiyono baru dilantik menjadi Kasum TNI AD pada 9 Juni 2021 lalu.

Kala itu ia menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito yang dimutasi menjadi Kepala BNPB.

Saat masih menjabat sebagai Pangkostrad, Eko telah melaporkan harta kekayaannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per 31 Desember 2020.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Eko, total hartanya mencapai Rp14.570.747.670.

Eko memiliki 15 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor, Sukabumi, Jakarta Selatan, hingga Magelang.

Ke-15 bidang tanah Eko tersebut menjadi penyumbang terbesar jumlah kekayaannya, yakni senilai Rp9.728.540.000.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Eko juga tercatat mempunyai enam alat transpotasi yang nilanya mencapai Rp1.153.515.000.

Enam alat transportasi itu adalah sepeda motor Kawasaki, Honda, dan Yamaha. Lalu sepeda Polygon, serta mobil Toyota Alphard dan C-HR.

Profil Letjen TNI Dudung Abdurachman

Letjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan infanteri.

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen TNI Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.

"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Dia pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu dia juga mengaku pernah menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.

"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.

Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI. Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.

Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat.

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."

Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD. Mayjen TNI Dudung adalah seorang mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI AD.

Berikut riwayat jabatan lainnya:

- Dandim 0406/Musi Rawas.

- Dandim 0418/Palembang.

- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011.

- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011.

- Dandenma Mabes TNI

- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016.

- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017.

- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018.

- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020.

- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020.

Profil Letjen TNI Bakti Agus Fadjari

Melansir dari Wikipedia, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari lahir di Purwokerto, Jawa Tengah pada 1 Agustus 1964.

Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 23 Februari 2021 menjabat Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( Wakasad).

Lulusan Akmil 1987 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan terakhirnya adalah Panglima Kodam IV/Diponegoro.

Riwayat Pendidikan:

- Akmil (1987)

- Suslapa I/Inf (1994)

- Diklapa II/Inf (1997)

- Seskoad (2001)

- Sesko TNI (2012)

- Lemhanas (2014)

Riwayat Penugasan:

- Operasi Timor Timur (1989)

- Operasi Timor Timur (1992)

- Operasi Timor Timur (1995)

- Operasi Aceh (2003)

Riwayat Jabatan:

- Danyonif 621/Manuntung (01112002)

- Kasi Ops Korem 101/Antasari (01112004)

- Dandim 1007/Banjarmasin (15022006)

- Danrem 074/Warastratama (25032014)

- Pangdam IV/Diponegoro (18062020)

(Pahlevi)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU