Senat AS Labeli Vladimir Putin Sebagai Penjahat Perang

author Akbar Akeyla

- Pewarta

Rabu, 16 Mar 2022 18:44 WIB

Senat AS Labeli Vladimir Putin Sebagai Penjahat Perang

i

Vladimir Putin, Presiden Rusia.

Optika.id - Setelah empat pekan berlalu semenjak Rusia pertama kali melancarkan invasinya menuju Ukraina, kondisi konflik antara kedua negara ini tak kunjung juga usai dan semakin memanas hingga berita ini diturunkan.

Bahkan, Senat Amerika Serikat (AS) pada Rabu (16/3/2022), diketahui telah mengeluarkan resolusi yang mengutuk Vladimir Putin selaku Presiden Rusia sebagai penjahat perang. 

Baca Juga: Tahun 2023 Makin Panas! Zelenskyy dan Putin Sama-Sama Janjikan Kemenangan

Resolusi tersebut diusung oleh Senator Republik, Lindsey Graham dan didukung oleh senator dari kedua belah pihak, baik dari Partai Republik ataupun partai Demokrat.

Resolusi tersebut diketahui mendorong Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berada di Den Haag dan negara-negara lain untuk menargetkan setiap militer Rusia dalam penyelidikan kejahatan perang yang dilakukan selama operasi militer mereka ke Ukraina. 

Chuck Schumer selaku Pemimpin Mayoritas Senat, juga mengatakan bahwa Putin harus dapat bertanggung jawab terhadap tindakannya atas rakyat Ukraina.

"Kita semua bergabung bersama, dengan Demokrat dan Republik, untuk mengatakan Vladimir Putin tidak dapat lepas dari pertanggungjawaban atas kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Ukraina," tegas Schumer.

Sebagai informasi, Rusia mengatakan bahwa operasi militer yang dilakukan di Ukraina tersebut bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi. Putin juga menyebutkan bahwa Ukraina sebagai koloni AS dengan rezim boneka, dan tidak memiliki tradisi kenegaraan yang merdeka.

Baca Juga: Putin Ingin Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Ini Alasannya

Filippo Grandi selaku Komisaris Tinggi PBB untuk para Pengungsi, juga mengatakan bahwa PBB sendiri memperkirakan terhadap total pengungsi yang akan mencapai angka 4 juta penduduk dalam kurun waktu beberapa minggu ke depan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Polandia merupakan negara yang telah menerima sebagian besar dari para pengungsi, dengan Hungaria, Rumania dan Moldova yang juga tengah menerima puluhan ribu pengungsi lainnya. 

Bahkan, perusahaan kereta api nasional Jerman diketahui juga telah mengeluarkan adanya tiket gratis secara khusus bagi para pengungsi Ukraina tersebut agar dapat mencapai wilayah-wilayah kerabatnya.

Baca Juga: Bencana Militer Terbesar Rusia, Ukraina Bisa Usir Pasukan Putin di Akhir Tahun 2022

Reporter: Akbar Danis

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU