Sekum PP Muhammadiyah: Kemandirian IMM Butuh Militansi

author angga kurnia putra

- Pewarta

Selasa, 15 Mar 2022 02:31 WIB

Sekum PP Muhammadiyah: Kemandirian IMM Butuh Militansi

i

Sekum PP Muhammadiyah: Kemandirian IMM Butuh Militansi

Optika.id - Pada Hari Senin (14/3/2022), Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof.Dr. Abdul Mu'ti turut menghadiri acara milad IMM ke-58 di Gedung PW Muhammadiyah Jawa Timur di Jalan Kertomenanggal, Surabaya.

Selain menghadiri acara tersebut, Prof. Abdul Mu'ti juga mengapresiasi kemandirian IMM Jawa Timur dengan akan dibangunnya Graha IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Jawa Timur di daerah Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya.

Baca Juga: Dorong Ekonomi Berkeadilan, KPPU Kolaborasi dengan Muhammadiyah

"Seperti yang kita ketahui dari immawan Suli (ketua FOKAL IMM Jatim), selamat sebelumnya per hari ini IMM melaunching Graha IMM. Ini salah satu dari bentuk kemandirian IMM, karena kita ketahui bersama kemandirian merupakan hal yang penting," ujarnya.

Sebagai alumni kader IMM tidak lupa dia juga mengatakan bahwa dalam menjalankan kemandirian, dibutuhkan adanya militansi oleh kader-kader IMM.

"Kemandirian itu dibangun dengan militansi dan tentu dengan kualitas, saya kira kelebihan yang saya rasakan di IMM itu adalah militansi karena kita ini berkualitas. Karena teori yang sekarang sering kita sebut adalah kelompok minoritas kreatif," kata Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Ia menjelaskan keaktifannya di muhammadiyah pada saat muda membentuk dirinya menjadi seperti sekarang.

"Banyak hal yang tentu kita dapatkan saat berada di Muhammadiyah,karena secara ideologis juga terbentuk ketika kita aktif di Muhammadiyah. Ketika saya aktif di pemuda Muhammadiyah itu boleh dikata pemuda Muhammadiyah tinggal memanen saja dari apa yang sudah ditanam saat berada di IMM. Saya tidak pernah memanen di pemuda Muhammadiyah, tapi pemuda Muhammadiyah langsung memanen karena saya sudah di kader oleh IMM," lanjutnya diiringi tepuk tangan undangan.

Abdul Mu'ti menjelaskan hal itu merupakan tanggung jawab bersama, dan akan menjadi concern untuk PP Muhammadiyah.

"Ini saya kira satu hal yang perlu menjadi bagian kita bersama sama,dan satu hal yang menjadi concern kami yang berada di PP Muhammadiyah," tukasnya.

Baca Juga: Menghimpun Sumber untuk Menulis Sejarah Muhammadiyah

Ia juga mengatakan, kekuatan IMM berada di ranah intelektual, dan ia menjelaskan beberapa tokoh IMM yang hadir di acara tersebut memang memiliki keunggulan intelektual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kepada Immawan dan Immawati sekalian kekuatan IMM itu ada pada kekuatan di ranah intelektual. Yang disebutkan Immawan Suli (Suli Da'im) yang hadir bersama kita saat ini adalah mereka-mereka yang secara intelektualitas itu memiliki keunggulan, yang kemudian bisa ber-fastabiqul khairat dengan organisasi dan para kader kemahasiswaan dari berbagai organisasi yang ada di intra kampus maupun ekstra kampus," tandasnya.

Ia berharap jaringan-jaringan organisasi IMM semakin kokoh, tidak hanya menjadi jaringan organisasi untuk nostalgia.

"Kekuatan Jaringan IMM terbaru itu harus menjadi jaringan yang kokoh bukan sekedar sebagai bagian dari jaringan dan nostalgia. Jadi ketika kita di FOKAL bagus kita jalankan Ukhuwah, tetapi jangan sampai menjadi forum nostalgia dan reuni. Jadi saya tekankan bahwa di dalam FOKAL ini kita juga bisa memfasilitasi kader kader IMM untuk tampil secara intelektual. Dan mereka yang tampil untuk bisa berkarir dalam ranah umat dan kebangsaan dengan fasilitas Jaringan FOKAL yang tersebar di berbagai organisasi dan di berbagai profesi," lanjutnya.

Abdul Mu'ti menegaskan tradisi keilmuan dalam IMM akan harus diperkuat,dan membuat adanya gerakan beasiswa untuk IMM

Baca Juga: Muhammadiyah Perlu Mengukir Sejarah

"Tradisi keilmuan itu harus kita perkuat,dan saya mungkin menginginkan di tingkat nasional bagaimana misalnya adanya IMm scholarship,jadi beasiswa IMM, yang mereka meraihnya itu mohon maaf saya sering menemui bahwa beasiswa itu dikaitkan dengan kemiskinan, jadi kalau miskin itu bisa dapat beasiswa seperti kalau miskin banyak tunjangan jaminan sosial," pungkasnya.

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU