RS PHC Surabaya Berhasil Operasi Jantung dengan 2 cm Sayatan

author optikaid

- Pewarta

Kamis, 21 Okt 2021 15:52 WIB

RS PHC Surabaya Berhasil Operasi Jantung dengan 2 cm Sayatan

i

Dok : RS PHC Surabaya

Optika.id, Surabaya - RS PHC Surabaya berhasil melakukan tindakan operasi atau intervensi medis metode TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair), pada penanganan pasien dengan kondisi pembesaran pembuluh darah jantung (aneurisma aorta).

Operasi menggunakan metode TEVAR dilakukan pertama kali di RS PHC Surabaya atau merupakan yang kedua di RS Area Indonesia Timur. Pasien pertama ini berasal dari Mojokerto, Imam Makhfud (66). Si pasien mengalami keluhan sakit perut berulang, nyeri dan kebas pada kaki, susah bernapas, sulit menelan serta dada mendadak terasa nyeri.

Baca Juga: Kondom Masih Dianggap Tabu, Kemenkes: Sudah Terdaftar, Penting Buat Tekan HIV!

Prof Dr dr Med Paul L Tahalele drSpBTKV dari tim bedah thorax dan kardiovaskuler menyebut penyakit ini disebut langka karena prevalensi kejadian penyakit langka sskitar 0,005 persen di Indonesia.

"Kami melakukan operasi kasus langka ini dengan metode TEVAR yang minim invasif atau sayatan, yakni hanya memerlukan 3-4 cm sayatan untuk bisa memasukkan ring ke jantung," kata Prof Paul kepada wartawan, Kamis (21/10/2021).

Prof Paul menggambarkan, tindakan yang dilakukan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebab bila tersenggol sedikit saja, pembuluh darah bisa pecah atau tekanan darah akan naik yang mengakibatkan pecah pembuluh darah juga.

Ia menggambarkan, normalnya ukuran pembuluh darah tersebut sebesar 2,6 sampai 2,8 Cm, kalau terjadi aneurisma akan mengelembung 1,5 kali dari ukuran normal kalau dibiarkan bisa langsung pecah dan meninggal.

"Dari hasil CT Scan, aneurisma pasien sebesar 11 Cm, besar sekali. Kalau kena senggol sedikit pecah atau tekanan darah naik bisa pecah," tambahnya

Baca Juga: Selain Melindungi dari Paparan Sinar Matahari, Apa Saja Manfaat Sunscreen?

Ia menambahkan, tindakan operasi yang langka dan sulit ini bisa dilakukan dengan waktu yang cukup singkat. Yakni 1,5 jam, karena menggunakan metode minimal invasif atau sayatan kecil selebar sekitar 2 cm.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Operasi dengan metode ini memiliki banyak keunggulan antara lain, tidak traumatis, kalau operasi konvensional sangat trauma karena harus dibuka dadanya, perawatan lebih singkat, keluhan nyeri dada menghilang dan batuk darah sudah tidak terjadi lagi," ujarnya.

Sementara dr Yosis yang juga terlibat dalam tindakan operasi jantung ini mengatakan, tingkat keberhasilan TEVAR mendekati 100%.

"Waktu penanganan lebih cepat dari pada tindakan operasi konvensional, yaitu antara 1-2 jam. Karena menggunakan sedasi atau bius ringan, serta waktu pemulihan yang lebih cepat," pungkasnya.

Baca Juga: Komitmen Pengendalian Tembakau Masing-Masing Capres Dipertanyakan

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU