Rektor Unitomo: Ambang Batas 20 persen untuk Mengamankan Presiden

author Seno

- Pewarta

Kamis, 14 Jul 2022 21:48 WIB

Rektor Unitomo: Ambang Batas 20 persen untuk Mengamankan Presiden

i

IMG-20220714-WA0024

Optika.id, Surabaya - Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai memanas meski masih 2 tahun lagi. Sejumlah nama sudah digadang-gadang bakal menggantikan Presiden Joko Widodo.

Dalam diskusi yang digelar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo Surabaya bekerja sama dengan Nusakom Pratama Institute menggelar diskusi dengan tema 'Kriteria Capres, Siapa Sosok yang Dianggap Cerdas dan Visioner?'.

Baca Juga: Rektor Unitomo Yakin Raih Banyak Prestasi, Usai Dilantik Jadi Ketum Cricket Jatim

Rektor Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H. dalam sambutan pembuka diskusi menyoroti ambang batas 20 persen perolehan suara Pemilu Legislatif 2019 sebagai dasar syarat pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.

Menurut Siti, sebagai eksekutif presiden membutuhkan 'kerja sama' dengan legislatif sehingga pemerintahan bisa berjalan dengan baik hingga masa jabatan berakhir.

"Syarat 20 persen itu perlu! Presiden yang tidak didukung oleh legislatif sangat berpotensi lengser di tengah jalan seperti yang menimpa Gus Dur (Abdurrahman Wahid). MPR RI bisa menurunkan presiden jika dianggap kinerjanya tidak baik," papar pakar hukum tata negara itu.

Ia menambahkan, kontestasi Pilpres 2024 akan menarik karena semua calon memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Presiden Republik Indonesia 2024-2029. Hal tersebut dikarenakan nama-nama yang disebut memiliki kemampuan setara dan sama-sama sebagai petarung baru tanpa keikutsertaan petahana.

Drs. Machmud Suhermono, M.I.Kom., M.IP. selaku narasumber pertama membeber fakta regulasi terkait pemilu serentak 2024. Termasuk syarat-syarat dan ketentuan pencalonan presiden dan wakil presiden.

[caption id="attachment_32499" align="aligncenter" width="788"] Drs. Machmud Suhermono, M.I.Kom., M.IP.[/caption]

Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) PWI Jawa Timur itu menyebut hanya PDI Perjuangan yang bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden tanpa berkoalisi dengan partai politik lain karena mengumpulkan lebih dari 22 persen suara pada Pemilu 2019 lalu.

Baca Juga: Hambat Lahirnya Pemimpin Demokratis, Politisi Nasdem Minta PT 20 persen Dihapus!

"Selain PDI Perjuangan, parpol-parpol harus berkoalisi untuk mengusung Capres-Cawapres 2024. Tidak ada yang mendapat suara di atas 20 persen selain PDI Perjuangan," terangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Narasumber Rosnindar Prio E.R membahas hasil survei terkait kriteria capres yang diinginkan masyarakat. Ia membeber data capres yang cerdas dan visioner menjadi dambaan pemilih di Pilpres 2024 nanti.

Lima nama tertinggi dari hasil survei yang digelar Indopol Survey and Consultant antara lain: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Sandiaga Uno.

Rossi sapaan akrabnya, menambahkan selain cerdas dan visioner, kandidat capres harus menguasai komunikasi politik, terutama media massa dan media sosial.

Baca Juga: Cegah Polarisasi dan Politik Identitas, Pemuda Surabaya Dorong Penurunan Ambang Batas Capres

"Generasi milenial mencapai 60 persen pemilih pada 2024 mendatang. Untuk menggaet suara dari mereka, calon harus memainkan media sosial. Lebih dari 75 pengguna medsos adalah generasi milenial," tutupnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU