PTM Dimulai, Pedagang Seragam Sekolah di Sidoarjo Ucap Syukur

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Senin, 30 Agu 2021 21:32 WIB

PTM Dimulai, Pedagang Seragam Sekolah di Sidoarjo Ucap Syukur

i

brt-seragam

Optika.id, SIDOARJO - Pedagang seragam dan peralatan sekolah di beberapa tempat di Sidoarjo menyambut dengan suka cita dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Senin (30/08/2021) di seluruh jenjang pendidikan di Sidoarjo.

Menurut Mahnunah, salah satu pedagang di Pasar Larangan, Sidoarjo, dengan adanya PTM, pedagang seragam dan alat tulis telah mengalami kenaikan penjualan pada tiga hari terakhir.

Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

"Alhamdulillah, ya. Mulai ramai lagi. Kebanyakan beli seragam SD merah hati, pramuka, sama cari topi dan dasi. Tiga hari ini paling ramai, Biasanya sepi pas waktu sekolah online," ujarnya saat ditemui di tokonya.

Ia mengaku mengalami peningkatan penjualan sebesar tiga kali lipat Jika dibandingkan dengan penjualan selama PPKM Darurat dan Level 4 diberlakukan.

"Kalau biasanya sehari cuma 10 orang yang datang, kemarin bisa 40 atau 50 orang yang datang ke toko. Untungnya memang gak seberapa jika dibanding kalau keadaan normal dulu sebelum corona. Dulu bisa satu atau dua juta lebih untungnya, pas PPKM jatuh, cuma dapat 100 ribu, sekarang naik lagi," tambahnya.

Ditempat berbeda, Wiji Astuti, salah satu pedagang di Pasar Porong, Sidoarjo, megatakan hal senada. Penjualan Seragam dan peralatan tulis milikya juga mengalami peningkatan sebanyak 100 persen. Ia berharap keadaan semakin membaik dan sekolah seperti semula.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

"Iya kemarin itu ramai orang tua murid nyari seragam. Katanya udah gak muat bajunya. Kalau bicara untung sekarang bisa bawa 400 ribu untung bersih sehari, dulu bisa sepi gak ada yang beli, Mudah mudahan gak daring lagi," kata Wiji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wiji menceritakan kebanyakan dari teman-temannya telah gulung tikar akibat pandemi dan daya beli kebutuhan sekolah semakin turun. Kini di Pasar Porong hanya tersisa tiga pedagang seragam dan peralatan sekolah.

Sementara Asia, pembeli dan ibu dari siswi kelas 5 di SDN Keboguyang, Jabon, Ia awalnya tidak berniat membeli seragam baru. Namun, dirinya merasa terkejut ketika mengetahui seragam sang putra tidak lagi muat dipakai.

Baca Juga: Kemenkes Tegaskan Pneumonia China Tak Akan Jadi Pandemi Baru di Indonesia

"Cepet banget tinggi anak saya. Jadi harus beli lagi gak mungkin seragam kelas 3 dipakai lagi. Dasinya juga lupa saya taruh mana," katanya. (Jen)

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU