PSSI Segera Evaluasi Kinerja Perangkat Pertandingan

author optikaid

- Pewarta

Kamis, 21 Okt 2021 15:57 WIB

PSSI Segera Evaluasi Kinerja Perangkat Pertandingan

i

foto republika

Optika, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan berencana melakukan investigasi terhadap sejumlah wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 dan Liga 2 yang banyak disorot kinerjanya oleh publik.

Iriawan pun telah menugaskan Ahmad Riyadh selaku Ketua Komite Wasit untuk melalukan evaluasi terhadap kinerja wasit itu. 

" Kami akan melakukan evaluasi untuk perangkat pertandingan. Jika ditemukan ada kesalahan, PSSI tentu akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkatannya," kata Riyadh, Kamis (21/10/2021).

Menurut Riyadh yang dimaksud dengan kesalahan sesuai dengan tingkatannya adalah kesalahan kategori sedang akan diistirahatkan selama beberapa laga. Kesalahan berat akan diturunkan menjadi wasit Liga 2. Bahkan jika kesalahannya fatal bisa diberhentikan.

" Kesalahan fatal ini jika tindakan wasit ini bisa mengubah pertandingan. Misal seharusnya kedudukannya 1-1, tetapi karena kesalahan wasit bisa menjadi 2-1. PSSI ingin semua wasit yang bertugas di Liga 1 dan Liga 2 lebih fokus sehingga tidak ada kesalahan elementer yang kemudian menjadi respon negatif dari klub, netizen,sponsor, bahkan pemerintah," imbuhnya.

Riyadh memastikan sanksi nanti akan mengacu aturan dari FIFA, AFC, dan AFF. Karena kemungkinannya ada dua.

" Kalau human eror, itu bisa dibina. Kecuali ditemukan indikasi ditemukan match fixing atau kesalahan fatal lainnya. Nanti tunggu saja hasil investigasi yang kami lakukan," terang Riyadh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa Keputusan Wasit Kontroversial:

  1. Persik menghadapi Bali United pada 27 Agustus 2021 di Stadion Madya. Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Persik mendapat hadiah penalti di menit 12. Namun, Youssef Ezzejjari yang menjadi esekutor gagal memanfaatkan peluang itu menjadi gol. Proses penalti itu menjadi sorotan karena ada pemain Bali United yang masuk kotak penalti sebelum bola diesekusi. Wasit yang bertugas, Yudi Nurcahya, membiarkan permainan tetap berjalan alias play on. Padahal, menurut aturan FIFA, wasit berhak mengulang penalti tersebut.
  2. Penalti Bhayangkara FC (Bhayangkara vs Persiraja). Masih terkait penalti. Kali ini terjadi di laga Bhayangkara kontra Persiraja Banda Aceh di Stadion Indomilk Arena, Minggu (31/10/21). Bhayangkara mendapat penalti pada masa injury time karena bek Persiraja Zamzani melakukan pelanggaran handsball. Esekusi 12 pas yang diambil Ezechiel N'Douassel dan berbuah gol. Namun, proses penalti itu menjadi sorotan karena ada pemain dari masing-masing tim yang masuk ke kotak 16 sebelum Ezechiel mengesekusi bola. Meskipun sudah gol, penalti itu seharusnya diulang jika merujuk pada aturan FIFA, wasit Mustofa Umarella tetap mengesahkan gol tersebut.
  3. Laga Arema dan Persija Jakarta. Ada beberapa insiden yang menjadi sorotan seperti keputusan tidak memberikan penalti saat pemain Persija, Rio Fahmi dijatuhkan pemain Arema. Oki Dwi Putra juga melayangkan kartu merah ke Khusedya Yudo. Striker andalan timnas itu dinilai diving karena terjatuh saat duel dengan pemain Persija. Paling menjadi sorotan, yaitu saat gol Marko Simic dianulir. Striker awalnya berhak mencetak gol dimasa injury time, tapi dia dianggap melakukan pelanggaran ke kiper Arema, sehingga golnya tidak disahkan.
  4. Kalteng Putra vs PSBS. Ada tendangan ke arah badan pemain Kalteng Putra. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning, padahal tendangan kungfu pemain PSBS bisa berbahaya terhadap karir pemain lawan.
  5. Rans Cilegon vs Badak Lampung. Dalam tayangan ulang terlihat pemain Badak Lampung tidak menyentuh bola di kotak terlarang. Namun, wasit justru memberikan penalti ke Rans Cilegon.

" Masih banyak lagi keputusan wasit yang akan kita investigasi, itu hanya salah satu contoh. Pada saatnya nanti kita akan memberikan keputusan kepada wasit-wasit yang dianggap melakukan kesalahan," pungkasnya.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU