Provokasi Penggunaan Pasal 5

author Seno

- Pewarta

Jumat, 18 Nov 2022 03:30 WIB

Provokasi Penggunaan Pasal 5

i

Screenshot_20221117-202124_Docs

[caption id="attachment_15157" align="alignnone" width="150"] Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah[/caption]

Optika.id - Dunia dibuat mencekam ketika ada berita peluru kendali Rusia menghantam Polandia. Berita-berita di media barat terutama dari Ukraina dan Polandia termasuk dari pihak pemerintahnya menuduh Rusia membom Polandia dengan peluru kendali itu.

Baca Juga: Cina Terus Mendekati Indonesia

Berita itu membuat dunia mencekam karena Polandia adalah anggota NATO dimana ada aturan kalau ada anggota NATO diserang maka anggota lainnya akan mengambil tindakan militer secara bersama-sama melawan penyerang.

Pasca jatuhnya rudal milik Rusia itu pihak militer Polandia mengumumkan pasukannya siap berperang.

Berita itu muncul di hari terakhir pertemuan negara-negara G20 di Bali tanggal 16 Nopember 2022 membuat presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan pertemuan darurat disela-sela perhelatan G20 dengan negara-negara sekutunya yang tergabung di kelompok G7 yang terdiri diri Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Perancis, Itali, Kanada dan Jepang.

Kata Biden We agreed to support Polands investigations into the explosion in rural Poland near the Ukrainian border and were gonna make sure we figure out exactly what happened, atau terjemahannya Kami setuju untuk mendukung penyelidikan Polandia atas ledakan di pedesaan Polandia dekat perbatasan Ukraina dan kami akan memastikan kami mengetahui dengan tepat apa yang terjadi."

Presiden Biden baru saja keluar dari pertemuan di Bali pada Rabu pagi waktu setempat. Pembicaraan itu terjadi setelah kementerian luar negeri Polandia mengatakan pada Selasa malam bahwa "rudal buatan Rusia" jatuh di desa Przewodów sangat dekat dengan perbatasan Ukraina.

Pada hari Rabu, Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan bahwa rudal yang mendarat di Polandia pada hari Selasa dan menwaskan dua warga Polandia adalah "mungkin kecelakaan" dari pihak Ukraina saat mencegat rudal Rusia yang masuk.

Baca Juga: Nilai Rupiah Anjlok

Kementerian pertahanan Rusia telah membantah bahwa ada rudal Rusia yang menghantam wilayah Polandia, menggambarkan laporan semacam itu sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan situasi". Pihak militer dan intelijen Rusia setelah melihat foto-foto pecahan rudal yang jatuh di Polandia itu langsung memastikan bahwa rudal itu bukan milik Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Walaupun presiden Amerika Serikat dan pemimpin Eropa lainnya meragukan kalau rudal itu milik Rusia dan sengaja di tembakkan ke Polandia, namun para petinggi NATO dan presiden Ukraina masih ngotot mengatakan bahwa Rusia sengaja menyerang anggota NATO bahkan presiden Ukraina membantah kalau adalah rudal milik angkatan bersenjatanya.

Kalau para pemimpin dunia terutama pihak barat tidak bijaksana dan hati-hati mereaksi jatuhnya rudal buatan Rusia itu maka dunia akan terancam perang dunia III. Bahkan pihak pemerintah Rusia lewat Duta Besarnya di PBB menuduh Polandia dan Ukraina sengaja memprovokasi dunia masuk ke perang dunia III.

Hal ini terjadi karena pada perjanjian NATO pasal 5 disebutkan: in the event of an armed attack on a member state, the other members will take action they deem necessary including the use of armed force yang artinya bahwa apabila salah satu anggota NATO diserang secara militer maka anggota NATO lainnya (= terdiri dari 30 anggota termasuk Amerika Serikat) akan mengambil tindakan militer.

Baca Juga: Korupsi Turun Temurun

Memang media barat pada saat jatuhnya rudal buatan Rusia di Polandia semuanya langsung membicarakan kemungkinan digunakannya pasal 5 perjanjian NATO itu untuk menyerang Bersama-sama Rusia.

Rusia memahami betul bahwa meskipun lawan perangnya sekarang ini Ukraina bukan anggota NATO sehingga tidak terkena bunyi pasal 5 tersebut, namun pihaknya mempunyai data yang tak terbantahkan bahwa ada personel militer NATO dan Amerika Serikat berada ditengah-tengah pasukan Ukraina, mereka terdiri dari anggota mata-mata, penasihat militer, pelatih militer bahkan diduga ada yang ikut berperang.

Karena itu Rusia dan publik dunia mengetahui bahwa perang Rusia melawan Ukraina itu sebenarnya adalah perang Rusia melawan NATO dan Amerika Serikat. Sementara Ukraina hanya proxy saja.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU