Presiden Gelar Ritual Adat, Politisi Demokrat: Cara Irasional dan Primitif, Investor Pasti Hengkang!

author Seno

- Pewarta

Selasa, 15 Mar 2022 01:00 WIB

Presiden Gelar Ritual Adat, Politisi Demokrat: Cara Irasional dan Primitif, Investor Pasti Hengkang!

i

images - 2022-03-14T180019.627

Optika.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar kegiatan ritual adat bersama gubernur dari 34 provinsi Indonesia di Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Dalam ritual adat tersebut, Jokowi menyatukan tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur dari masing-masing daerah mereka.

Baca Juga: Presiden Ingin Penetapan Nawawi Berjalan dengan Baik

Menanggapi ritual adat itu, politisi partai Demokrat, Benny Harman tampak memberikan komentarnya melalui akun Twitter pribadinya.

Benny Harman menilai bahwa prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi tersebut sebagai cara yang irasional serta terkesan primitif.

Padahal menurutnya, dalam proses pembangunan IKN tersebut seharusnya diciptakan iklim usaha agar menarik minat pemilik modal.

"Iklim usaha perlu diciptakan agar pemilik modal mau menanamkan modalnya di proyek IKN," kata Benny Harman seperti dikutip Optika.id dari akun Twitter @BennyHarmanID, Senin (14/3/2022).

Hal tersebut menurutnya bisa dilakukan pemerintah dengan cara menciptakan kepastian hukum, bukan dengan cara yang primitif.

Dia berpendapat, proses penyatuan tanah dan air yang terkesan mistik tersebut malah akan membuat para investor mundur.

"Caranya dgn menciptakan kepastian hukum, menegakkan konstitusi, bukan dgn cara2 irasional dan primitif. Kalo pake cara mistik ini, investor pasti hengkang," ujarnya.

Dia mengingatkan pemerintah bahwa pengelolaan suatu negara membutuhkan akal sehat.

Baca Juga: Membaca Arah Dukungan Jokowi, Masih Main Dua Kaki?

"Kelola negara butuh akal sehat.#Liberte," tutur Benny Harman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui, para gubernur dari 34 provinsi di Indonesia diperintahkan oleh Presiden Jokowi untuk membawa tanah dan air dari masing-masing daerah mereka.

Tanah dan air yang dibawa masing-masing gubernur tersebut kemudian disatukan dalam gentong besar, yang menandakan bahwa Ibu Kota Nusantara adalah milik seluruh provinsi dan masyarakat di dalamnya.

Presiden Jokowi juga menyebut prosesi penyatuan tanah dan air itu sebagai bentuk kebhinekaan dan persatuan yang kuat di antara bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan olehnya di Kawasan Titik Nol Kilometer IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin, (14/3/2022).

Baca Juga: Goenawan Mohamad: Kekuasaan dan Pujaan adalah Madat Bagi Penguasa, Itukah Jokowi?

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para gubernur. Ini merupakan bentuk dari kebhinekaan dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara ini," ujar Presiden Jokowi.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU