Presiden Arema FC: Biarkan Arema FC Menjadi Martir Tonggak Bersatunya Suporter Indonesia

author optikaid

- Pewarta

Kamis, 21 Okt 2021 15:59 WIB

Presiden Arema FC: Biarkan Arema FC Menjadi Martir Tonggak Bersatunya Suporter Indonesia

i

foto: Gilang Widya Pramana

Optika, Yogyakarta - Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana menyikapi insiden penyerangan bus tim Arema FC yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab, Rabu (20/10/2021). Gilang menyatakan bahwa citra negatif rivalitas sspakbola harus diakhiri.

" Sepakbola sejatinya adalah persaudaraan, rivalitas hanyalah 45 menit x 2 adu kualitas permainan, adu strategi, adu fisik dan tehnik. Tragedi Jogja dimana bus Arema FC diserang oleh oknum supporter Persebaya kita jadikan tonggak pengakhiran rivalitas negatif, tumbal korban rivalitas yang berpotensi menghilangkan nyawa orang," kata Gilang.

Meski mengutuk keras insiden tersebut, namun disisi lain Gilang menyatakan bahwa ada pelajaran berharga dari insiden tersebut yang bisa dipetik.

" Kami dari Arema FC sangat mengutuk perbuatan oknum supporter tersebut. Namun, kami ikhlas seikhlas-ikhlasnya agar ini menjadi tragedi terakhir dan menjadikan pelajaran berharga bagi semua pengelola klub sepakbola dan supporter untuk mengakhiri saling dendam dan saling serang," terangnya.

" Kami sepakat biarlah kami menjadi martir dari segala kejadian yang merugikan sepakbola Indonesia. Kami menerima permintaan maaf official Persebaya kepada kami, dan menyerahkan sepenuhnya pembinaan oknum supporter kepada pihak kepolisian. Kami memberikan jalan terbaik agar kita mengubur dendam demi kompetisi tetap berjalan, dan sepakbola Indonesia berprestasi agar oknum pelaku meminta maaf secara terbuka kepada Arema FC dan Aremania, serta Persebaya dan Bonekmania, bahwa tindakannya mencoreng citra kedua klub dan supporter yang kini berbenah seiring dengan kualitas kompetisi yang mulai membaik. Termasuk meminta maaf secara terbuka kepada PSSI dan supporter Indonesia bahwa tindakannya mencorenh image sepakbola nasional yang kini sedang berusaha berprestasi ditengah kondisi pandemi yang serba dibatasi," ungkapnya.

" Sekali lagi, kubur dendam, buang rivalitas yang berpotensi menghilangkan nyawa sesama, mari bersama kita lahirkan rivalitas positif dalam memberi dukungan kepada klub yang kita cintai bersama, rivalitas dengan kreatifitas, rivalitas dengan membangun performa yang berkualitas, kreatif dan bermanfaat bagi banyak orang," imbuhnya.

Di satu sisi, Gilang menilai bahwa semua klub sejatinya memiliki semangat yang sama dalam hal persaudaraan. Karena sekali lagi rivalitas sesungguhnya hanya ada di lapangan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

" Arema FC, Persebaya dan semua klub Indonesia adalah bersaudara. Jadikan momentum untuk damai itu indah, damai itu prestasi. Sepakbola sejatinya persaudaraan, jangan ciderai persaudaraan ini dengan rivalitas menghilangkan nyawa, rivalitas destruktif, tapi jadikan rivalitas yang indah, kreatif, dan bermanfaat bagi banyak orang serta bersatu padu untuk Indonesia," pungkasnya.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU