Presenter dan Sutradara Menghentikan Kerja Sama Dengan Acara TV Pengundang Saiful Jamil

author Haritsah

- Pewarta

Senin, 06 Sep 2021 20:04 WIB

Presenter dan Sutradara Menghentikan Kerja Sama Dengan Acara TV Pengundang Saiful Jamil

i

befunky-collage-70-6f0923ba69caf42f04c1e26c6ed68e40

Jagad sosial media diramaikan oleh pernyataan sikap tokoh publik yang menolak acaranya menghadirkan Saiful Jamil lantaran kasusnya yang kontroversial. Setelah bebas dari penjara karena tindakan kekerasan seksual pada anak di bawah umur kebebasannya disambut seperti pahlawan pulang dari perang di berbagai stasiun televisi.

Hal tersebut di respon oleh berbagai pihak yang bekerja di bidang televisi, salah satu sutradara film animasi  Nussa & Keluarga Cemara Angga Sasongko menyatakan untuk menarik karyanya yang disiarkan di stasiun televisi yang mengundang Saiful Jamil. Alasannya adalah tidak sejalan dengan karyanya yang ramah anak.

Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui cuitannya di Twitter (5/9/2021) "Biarlah dealnya batal, yang penting karya kami yang ramah anak, diinspirasi dari anak-anak, tidak hadir di televisi yang tidak menghargai anak-anak,". Pemilik rumah produksi Visinema Pictures tersebut rencananya akan menampilkan film Nussa & Keluarga Cemara  di dua stasiun televisi setelah selesai ditampilkan di bioskop

Dan yang terakhir adalah Hesti Purwadinata sebagai artis dan presenter aktif di NET TV dia menyatakan menolak untuk untuk mengundang Saiful Jamil  pada setiap acara dimana ia sebagai host. Hal tersebut ia sampaikan pada sebuah thread Twitter pada 6 September 2021.

Pengisi acara juga emang harus tegas juga sama konten acaranya ... adapun kalau sudah sytng baiknya minta untuk tidak ditayangkan saya yakin ini bisa ditanggapi , karena sebagai garis depan, kitalah si pengisi acara yg juga mendapatkan kerugian paling besar secara moril

Mengundang seorang pelaku pelecehan seksual di acara televisi memang tidak etis dan hal tersebut harus segera di tanggapi oleh Komisi Penyiaran Indonesia. Setelah mendapat respon keras dari netizen di Twitter KPI menanggapi dengan mengirimkan surat kepada 18 lembaga penyiaran tanah air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam surat tersebut KPI meminta seluruh lembaga penyiaran tidak melakukan amplifikasi dan glorifikasi atau membesar-besarkan dengan mengulang dan membuat kesan merayakan terhadap peristiwa pembebasan Saipul Jamil.

Langkah tepat yang seharusnya diambil oleh KPI adalah memblokir akses semua lembaga penyiaran untuk menampilkan Saiful Jamil sebagai pelaku kekerasan seksual di bawah umur. Sebagai modal utama televisi adalah frekuensi, dan frekuensi sejatinya adalah milik publik, dan seharusnya siaran televisi harus mengedukasi.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU