PPP Ingin Koalisi dengan NasDem dan PAN

author Seno

- Pewarta

Jumat, 15 Okt 2021 13:02 WIB

PPP Ingin Koalisi dengan NasDem dan PAN

i

images - 2021-10-15T125619.959

Optika, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tampaknya memiliki keinginan untuk berkoalisi dengan Partai NasDem (Nasional Demokrat) dan PAN (Partai Amanat Nasional). Hal ini disampaikan oleh Achmad Baidowi, Ketua DPP PPP, Jumat (15/10/2021).

Melihat perolehan kursi di DPR RI saat Pileg 2019, jika PPP (19 kursi), NasDem (59 kursi) dan PAN (44 kursi) berkoalisi, kursi mereka berjumlah 122 atau 21 persen. Batas persentase itu memenuhi syarat Presidential Threshold untuk mencalonkan pasangan calon RI 1-RI 2.

"Dengan ketentuan 20 persen kursi dan 25 persen suara itu berpotensi menjadi tiga poros. Kalau di beberapa media menyebutkan adalah satu poros PDIP, poros Golkar, dan satu lagi poros lainnya," kata Awi, sapaan akrabnya.

"Di poros yang lain itu tergantung PPP juga, apakah PPP tertarik dengan poros ketiga, misalkan Nasdem, PAN, PPP, itu sudah 21 persen," lanjut alumnus Pondok Pesantren Banyuanyar, Pamekasan ini.

Selain itu, PPP juga menginginkan ketua umumnya, Suharso Monoarfa, yang Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk bertarung di 2024. Menurut Awi, Suharso dinilai layak dijadikan calon wakil presiden.

"Kalau partai kami, Ketua Umum PPP (Suharso Monoarfa) mendeklarasikan sebagai capres, kenapa tidak ngukur baju. Kalau kemudian Ketum PPP mendeklarasikan sebagai cawapres, saya kira bajunya pas," jelasnya.

Hal senada dikatakan oleh Ali Ahmad Wakil Ketua Umum NasDem, partainya mewacanakan lagi adanya konvensi capres. Agar konvensi tersebut bisa terealisasi, syaratnya NasDem harus berkoalisi dengan partai lain.

"Karena kita mau konvensi itu dilakukan sebagai wadah untuk mencari pemimpin. Itu dulu prinsipnya. Kenapa kemudian kita harus mensyaratkan terbentuknya koalisi? Karena Pak Surya Paloh itu ingin calon presiden yang akan berkontestasi di konvensi tidak ada lagi terjebak dengan pikiran, konsentrasi, untuk mencari partai pendukung," kata Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Kamis (14/10/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ahmad Ali menegaskan, rencana konvensi ini bukan untuk Surya Paloh. Sebab, Surya Paloh tidak ada keinginan maju sebagai RI 1.

"Kita mau bahwa NasDem mengharapkan benefit elektoral dari konvensi itu, ya sebagai parpol pastilah. Tapi sekali lagi bahwa konvensi itu digagas oleh Pak Surya Paloh bukan untuk dirinya, Pak Surya tidak punya keinginan untuk maju sebagai capres, sehingga dia tidak ada akan mendaftarkan diri di konvensi," tukas Ahmad Ali.

Konvensi capres NasDem rencananya akan digelar pada 2022 mendatang, asal syarat yang disampaikan Ahmad Ali bisa terpenuhi. NasDem pernah menuturkan akan menggaet Anies Baswedan, Ridwan Kamil hingga Khofifah Indar Parawansa untuk mengikuti konvensi itu.

"Sehingga kemudian personifikasi ketiga figur (Anies, RK dan Khofifah) tadi memiliki kedekatan dengan NasDem, itu iya. Tetapi kemudian itu tidak menjadi alasan kita, dan NasDem tidak akan pernah menunjuk orang sesuai selera ketum. Bahwa figur-figur tersebut menjadi harapan NasDem atau mengajak mereka untuk ikut dalam konvensi nanti, itu iya," tutur Ahmad Ali beberapa bulan yang lalu.

Sehingga, setidaknya ada 3 simulasi pasangan capres-cawapres, jika koalisi PPP, NasDem dan PAN terealisasi, yakni Anies-Suharso, RK-Suharso atau Khofifah-Suharso. Belum lagi jika PAN ingin kadernya maju. (Zal)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU