Rocky Gerung: Presiden Rencanakan Tindakan Curang dalam Pilpres 2024

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Selasa, 06 Jun 2023 23:29 WIB

Rocky Gerung: Presiden Rencanakan Tindakan Curang dalam Pilpres 2024

Optika.id - Pengamat Politik yang eksentrik dan juga seorang akademisi, Rocky Gerung, memberikan pendapatnya mengenai pengakuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berencana untuk terlibat dalam Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: Tok!, Prabowo-Gibran Capai Angka Tertinggi Sebanyak 96.214.691 Suara

Menurut Rocky, pengakuan Jokowi tersebut mengindikasikan bahwa Presiden berpotensi akan menggunakan semua sumber daya yang dimilikinya untuk terlibat dalam kontestasi pemilihan pemimpin nasional.

"Jika kita melihat sampai saat ini, ada pembicaraan tentang calon presiden dan wakil presiden, bahkan Pak Jokowi menyatakan bahwa ia tidak akan netral," ujar Rocky dalam sebuah diskusi dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) di kanal YouTube UAS, seperti dikutip pada Selasa (6/6/2023).

"Dalam arti lain, itu berarti beliau ingin terlibat dan jika Presiden terlibat, dia akan menggunakan semua sumber daya yang dimilikinya saat menjadi penguasa," tambahnya.

Dengan kata lain, lanjut mantan dosen Universitas Indonesia tersebut, Presiden sedang merencanakan tindakan curang dalam Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: Jadwal Pilkada Tetap November, Cegah Cawe-Cawe Jokowi?

Oleh karena itu, Rocky berpendapat bahwa pembicaraan mengenai masalah ini di tengah publik perlu dilakukan untuk mencegah hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Jadi saat ini, Presiden sedang merencanakan tindakan curang dan itulah yang ingin kita cegah melalui pembicaraan ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan bahwa maksudnya dengan "cawe-cawe" tentu masih berada dalam koridor yang tidak melanggar aturan.

Baca Juga: Jokowi Buka Suara Soal Dirinya Disebut Cawe-Cawe dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak akan melanggar Undang-Undang maupun mengorbankan demokrasi. Alasannya untuk terlibat dalam pencalonan presiden adalah karena kepentingan menentukan Indonesia menjadi negara maju hanya tersisa waktu 13 tahun ke depan.

"Demi bangsa dan negara, saya akan terlibat dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara pada Senin (29/5/2023).

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU