Optika.id Dugaan bahwa hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengalami kerenggangan semakin kuat.
Baca Juga: Trengginas Sebagai Oposisi, PDIP Akan Goyahkan Rezim Selanjutnya?
Isu persaingan pengaruh antara Jokowi dan Megawati menjelang Pilpres 2024 bahkan menjadi sorotan media Singapura, The Straits Times.
Informasi ini juga diketahui oleh tokoh nasional, Rizal Ramli. Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada era Presiden Gus Dur ini tidak terkejut ketika isu perpecahan antara Jokowi dan Megawati akhirnya terungkap.
Salah satu yang ditekankan oleh Rizal Ramli dalam laporan media terkemuka Singapura tersebut adalah tentang alasan hubungan Jokowi dan Megawati semakin memburuk akibat pencalonan Ganjar Pranowo.
"Tentu saja, Jokowi telah mempersiapkan 'bonekanya' selama lebih dari satu tahun, eh tiba-tiba diambil alih oleh Mbak Mega di menit terakhir," ujarnya tanpa merinci maksud dari istilah 'boneka' yang digunakan, pada Sabtu (3/6/2023).
Baca Juga: Penyusunan APBN 2025 Tak Libatkan KPK, Anggaran Makan Siang Gratis Tak Diawasi?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, mantan Kepala Bulog ini juga mengkritik sikap Jokowi terhadap Megawati yang disebut oleh media asing menolak nama pendamping untuk Ganjar.
"Harus mengikuti Mbak Mega, urusan calon presiden adalah wewenang Ketua Umum PDIP, bukan Jokowi. Melawan Mega, gaya Solo, hanya jabatan-jabatan kecil," kata Rizal Ramli dengan sindiran yang mengakhiri pernyataannya.
Baca Juga: Megawati Dukung Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024
Dalam laporan The Straits Times, disebutkan bahwa Jokowi mengajukan dua nama menterinya kepada Megawati sebagai calon wakil presiden Ganjar, yaitu Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.
Masih dalam laporan yang sama, Megawati dikatakan memberikan respons yang dingin terhadap usulan Jokowi tersebut.
Editor : Pahlevi
