Polisi Didesak Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Joshua

author Seno

- Pewarta

Minggu, 17 Jul 2022 13:51 WIB

Polisi Didesak Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Joshua

i

IMG-20220717-WA0016

Optika.id - Pihak kepolisian didesak Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir Joshua. Hal ini untuk mengungkap kejanggalan dari tewasnya sopir Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang ditembak temannya sendiri, Bharada E, dalam baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Dari penyelidikan yang sudah berjalan belum terlihat informasi atas tindakan otopsi ulang jenazah Brigadir J. Oleh karena itu IPW mengharapkan tim gabungan melakukan otopsi ulang atas jenazah Brigadir J dengan membongkar makam Brigadir J untuk kepentingan penyelidikan/penyidikan perkara," kata Sugeng dalam keterangannya, Minggu (17/7/2022).

Baca Juga: Mengapa Bharada E Tidak Jadi Ditahan di Lapas Salemba?

Sugeng menjelaskan, pihaknya berkeyakinan luka pada wajah Brigadir J bukan diakibatkan recoshet (serpihan) proyektil seperti yang dijelaskan pihak kepolisian. IPW yakin luka itu akibat penganiayaan dengan senjata tajam atau menggunakan alat lain.

"Dalam autopsi ulang, meminta tim gabungan melalui dokter forensik kehakiman untuk mendalami luka pada bibir, hidung tersebut timbul akibat apa," ujar Sugeng.

Melalui autopsi ulang ini, IPW yakin akan membuka hasil penyelidikan yang berbeda dengan versi polisi. Sugeng menyatakan ada kemungkinan Brigadir J memang melakukan baku tembak dengan Bharada E sebelum tewas, atau dieksekusi tanpa perlawanan.

PWI Dorong Wartawan Lakukan Investigasi 

Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat dan Dewan Pers mendorong wartawan untuk melakukan peliputan secara mendalam atau investigasi kasus tewasnya Brigadir Joshua dalam peristiwan baku tembak sesama polisi di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Hal itu disampaikan Ketua DK Pusat, Ilham Bintang usai setelah membahas kasus ini dengan Ketua Dewan Pers Professor Azyumardi Azra, Sabtu (16/7/2022).

Menurut Ilham Bintang, liputan investigasi kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri agar dapat mengungkap fakta peristiwa dan duduk perkara secara terang benderang. Ilham mengingatkan wartawan agar bekerja menurut prinsip kerja jurnalistik secara profesional, yaitu mentaati Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 99 dan Kode Etik Jurnalistik ( KEJ).

"Di dalam UU Pers itu tidak ada pembatasan bagi wartawan untuk mengumpulkan informasi sebanyak- banyak dari manapun demi mencari kebenaran. Yang penting, semua informasi melalui proses verifikasi atau cek dan ricek sebelum disiarkan," ujar Ilham.

Dia menerangkan, dalam Pasal 2 butir H dalam KEJ, penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik.

Namun, wartawan juga tetap diminta menghormati hak privasi, menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya, menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, dan suara dan menyajikan berita secara berimbang.

"Dengan peliputan secara mendalam dan menyeluruh seperti itu wartawan dapat berperan besar membantu pihak berwajib mengungkap peristiwa yang menjadi sorotan masyarakat luas," tukasnya.

Diketahui, Brigadir Joshua tewas dalam baku tembak dengan Bharada E pada Jumat (8/7/2022) lalu. Menurut versi polisi, sebelum baku tembak terjadi Brigadir J hendak melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo yang sedang berada di kamarnya. Tindak pelecehan itu, kata Ramadhan, diikuti dengan todongan pistol.

Itu benar, melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar, ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan.

Saat insiden terjadi, kata Ramadhan, istri Kadiv Propam berteriak yang kemudian membuat Brigadir J panik dan keluar kamar.

Mendengar teriakan tersebut, lanjutnya, Bharada E pun segera mengecek dari lantai dua dan bertanya kepada Brigadir J yang berada di lantai satu.

"Bharada E bertanya ke Brigadir J, ada apa, Bang, tapi dibalas tembakan, kata Ramadhan.

Bharada E lantas membalas tembakannya yang kemudian mengakibatkan Brigadir J tewas dengan 5 luka tembak. Menurut Ramadhan, Bharada E selamat dan tidak mengalami luka tembak.

(Bharada E) Tidak ada, kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung, ucapnya.

Kejanggalan muncul setelah pihak keluarga menemukan sejumlah luka sayatan di tubuh Brigadir J yang diduga berasal dari senjata tajam. Melalui media, bibi dan ayah dari Brigadir J menyampaikan terdapat luka tembakan di tubuh Brigadir J. Luka tembak tersebut di antaranya ada di leher, dada, dan tangan.

Selain itu, dua ruas jari Brigadir J dikatakan putus, serta luka senjata tajam di bagian mata, hidung, mulut, dan kaki.

Sementara itu, luka sayatan yang ada pada jenazah, pihak kepolisian hanya mengatakan akibat proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E.

Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakan Bharada E, ujar Ramadhan.

Profil Brigadir Joshua

Lalu siapa sebenarnya sosok almarhum yang menurut keterangan Ayahnya punya nama kecil Prian itu?

Baca Juga: Dijatuhi Vonis Ringan 18 Bulan Penjara, Ini yang Meringankan Richard Eliezer

Dikutip dari berbagai sumber, Minggu (17/7/2022), inilah profil Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Joshua. Ia adalah sosok pemuda sederhana yang lahir dari rahim seorang guru SD bernama Rosti Simanjuntak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Samuel mengatakan, Dia menempuh pendidikan secara normal seperti anak sekolah lainnya.

Setelah lulus SD Negeri 74 Muaro Jambi, dilanjut ke SMP Negeri 12 Muaro Jambi dan jenjang menengah atas di SMA Negeri 4 Muaro Jambi.

Pemuda kelahiran 29 November 1994 ini akhirnya melanjutkan pendidikan dengan mendaftar ke sekolah polisi di SPN Jambi dan lulus tahun 2012.

Samuel mengatakan, anaknya itu dibesarkan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi Provinsi Jambi.

Sejak dulu, mereka tinggal di rumah sederhana, yang merupakan rumah dinas SD Negeri 74 Sungai Bahar.

Rumah itu berada di lingkungan sekolah, bahkan halamannya adalah halaman sekolah tempat ibu dari Yosua mengajar.

Pertama kali masuk di Kepolisian, Prian ditempatkan di kesatuan Brimob. Dia mendapat tugas ke Papua tiga bulan setelah lulus.

"Pada saat itu, orangtuanya hanya membekali anak itu dengan alkitab, kitab suci yang bagi umat Nasrani berisi Firman Tuhan.

Saya tidak bisa memberinya uang, hanya bisa memberikan alkitab saat itu," kata Samuel sambil terisak.

Ini profil lengkap Brigadir Joshua:

Nama lengkap: Nofriansyah Yosua Hutabarat

Nama panggilan: Prian

Baca Juga: PN Jaksel Jatuhkan Vonis 15 Tahun Penjara, Kuat Ma’ruf: Banding Lah!

Nama Orangtua: Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak

Tanggal lahir: 29 November 1994

Tanggal meninggal: 8 Juli 2022

Pendidikan: SDN 74 Muaro Jambi

SMP Negeri 12 Muaro Jambi

SMA Negeri 4 Muaro Jambi

Sekolah Polisi: SPN Jambi lulus tahun 2012

Status pernikahan: Belum menikah

Pangkat terakhir: Brigadir Polisi

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU