PKL Dipindah, Lagu Kla Project Harus Berganti Lirik

author Seno

- Pewarta

Jumat, 10 Des 2021 04:12 WIB

PKL Dipindah, Lagu Kla Project Harus Berganti Lirik

i

pesepeda-melintas-di-kawasan-malioboro-kota-yogyakarta

Optika.id - Akibat rencana relokasi PKL (Pedagang Kaki Lima) jalan Malioboro pada Bulan Januari 2022. Seorang warga Surabaya yang sering berlibur ke Kota Jogja (Yogyakarta) Novendra Aji Wibowo mengatakan, jika memang jadi dipindah nanti lirik lagunya Kla project yang berjudul Yogyakarta harus berubah juga.

"Pulang ke kotamu. Ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu. Tiap sudut menyapaku bersahabat. Penuh selaksa makna. Terhanyut aku akan nostalgi. Saat kita sering luangkan waktu. Nikmati bersama. Suasana Jogja. Di persimpangan langkahku terhenti. Ramai kaki lima. Menjajakan sajian khas berselera. Orang duduk bersila. Musisi jalanan mulai beraksi. Seiring laraku kehilanganmu. Merintih sendiri. Ditelan deru kotamu. Walau kini kau tlah tiada tak kembali. Namun kotamu hadirkan senyummu abadi. Izinkanlah aku untuk slalu pulang lagi. Bila hati mulai sepi tanpa terobati," ujar Bowo sapaan karibnya sembari bersenandung pada Optika, Kamis (9/12/2021) malam.

Baca Juga: Libur Lebaran, Malioboro Siapkan Posko Aduan "Nuthuk" Wisatawan

"Nah lirik kaki lima itu akan hilang mas, kalau sampai jadi direlokasi. Jadi janggal kan ntar lagunya," imbuhnya sembari tertawa terbahak-bahak.

Bowo menuturkan, PKL Malioboro itu semacam 'ruh' kota Jogja. Karena itu sudah melekat pada wisatawan baik asing maupun lokal, jika ke Jogja pasti ke Malioboro. "Jika ke Malioboro yang dicari pasti PKL nya," katanya menjelaskan korelasi Malioboro dan PKL-nya.

Diketahui, vokalis Kla Project Katon Bagaskara memiliki ikatan emosional yang sangat kuat dengan Kota Yogyakarta.

Bagi Katon ada tiga tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Yogyakarta. Jalan Malioboro menjadi lokasi pertama yang wajib dikunjungi pencipta lagu Yogyakarta ini. Sebagai salah satu sudut romantisme kota Jogja adalah di sepanjang jalan Malioboro.

"Waktu malam menyusuri Jalan Malioboro serta makan Mie Kadin, tapi harus dimasak sama tukang bakmie favorit saya yang namanya harus dirahasiakan," ujarnya beberapa waktu yang lalu.

"Saya nggak lupa wedangan nasgitel di deket stasiun Yogya. Saya juga minum jamu ginggang yang legendaris sambil menyerap suasana old schoolnya," imbuh Katon Bagaskara. Lagu Yogyakarta sendiri menjadi andalan album kedua Kla Project yang dirilis pada tahun 1990.

Pada tahun 1991, lagu Yogyakarta meraih penghargaan BASF Award untuk kategori Lagu Terbaik.

Baca Juga: Pengusaha Toko Malioboro Sepakat Percantik Jalan Malioboro

Sementara itu, hal senada juga dikatakan oleh Tulus seorang warga Jogja. Dia tak setuju dengan relokasi PKL Malioboro. Tulus berkata, "jangan meninggalkan Jogja sebelum menginjakkan kaki di Malioboro."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Itu sebuah pesan singkat yang sering terlontar untuk mereka ketika akan berwisata ke Jogja. Bahkan tak ayal lagi titik kota ini mampu mempertemukan semua orang dari segala penjuru. Malioboro hanyalah sebuah nama jalan yang posisinya seakan menjadi sumbu antara keraton Ngayogyakarto Hadiningrat dengan gunung Merapi di sebelah utara. Namun Malioboro dapat mempertemukan semua orang dari segala lapisan sosial, dan kelas ekonomi," kata pria berambut gondrong ini.

Menurutnya semua wisatawan diperlakukan sama dengan sapaan yang ramah, khas Jogja. Ribuan Pedagang Kaki Lima berjajar teratur di sepanjang koridor pertokoan. "Menjajakan aneka dagangan mulai dari busana, aksesoris hingga pernak-pernik khas Jogja dan interior. Meski tergolong kelompok usaha mikro, namun merekalah yang membuat urat nadi Malioboro berdenyut," jelasnya penuh semangat.

Hal itulah, lanjutnya, membuat istimewa dari kawasan Malioboro dengan kawasan lain yang sejenis. "Malioboro adalah kawasan yang memiliki deretan pertokoan-pertokoan dan vendor terpanjang di dunia. Dan memiliki deretan pedagang kaki lima terpanjang di dunia," tandasnya.

Baca Juga: Pendorong Gerobak PKL Malioboro Adukan Nasib ke Pemkot Yogyakarta

Fans berat Manchester United ini menuturkan, kawasan Malioboro juga merupakan kawasan yang paling pesat pertumbuhan ekonominya, Sehingga sudah menjadi tumpuan hidup bagi sebagian warga kota Jogjakarta. Selain itu dari segi historiografi kawasan ini banyak mengandung sejarah perekonomian warga Jogjakarta. "Jadi sangat disayangkan sekali kalau sampai akhirnya PKL-nya direlokasi mas," pungkasnya.

Reporter: Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU