Optika.id, Jakarta – Petinju veteran mantan juara kelas ringan dan welter (66 kg) Pan Asian Boxing Association (PABA) David Koswara, mengungkapkan ujung dari tragedi yang dialami Hero Tito adalah kelemahan pengawasan. Menurutnya, kondisi pertinjuan profesional Indonesia saat ini semakin carut marut.
“Pokok permasalahan ini sebenarnya adalah soal pengawasan. Ketika masih ada BOPI sebagai wakil pemerintah untuk mengawasi aktivitas olahraga profesional, tinju pro kita masih berantakan. Apalagi sekarang setelah BOPI dibubarkan, semakin berantakan tinju kita. Rambu-rambu yang ada selalu dilanggar, misalnya soal kewajiban memeriksa buku hitam. Sekarang mana ada yang peduli soal buku hitam, padahal itu SIM-nya petinju,” ujar David, Kamis (3/3/2022).
Buku hitam merupakan catatan setiap pertandingan petinju. Buku tersebut wajib disertakan ketika petinju menghadapi sebuah pertandingan. Seorang petinju mendapatkan izin naik ring atau tidak, salah satunya berdasarkan catatan yang ada di dalam buku tersebut. Di situ tercatat tanggal petinju naik ring serta hasil yang didapat.