Perpusnas RI Jaring Aspirasi dan Dorong Kepatuhan SS KCKR Produsen Penyiaran dan Penerbitan

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Selasa, 24 Agu 2021 19:11 WIB

Perpusnas RI Jaring Aspirasi dan Dorong Kepatuhan SS KCKR Produsen Penyiaran dan Penerbitan

i

2106160638359OSrei4JWd

Optika.id - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mendorong produsen karya, penerbitan, dan penyiaran baik dalam bentuk cetak maupun rekam di Indonesia, untuk mengabadikan karyanya dalam Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SS KCKR) di Perpusnas RI.

Kapala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando dalam seminar yang dilakukan daring pada Selasa, (24/08/2021) mengatakan, program ini merupakan wadah yang dapat menghubungkan zaman lampau, kini, dan masa depan.

Baca Juga: Inovasi Ruang Sumber Baca dalam Mencerdaskan Intelektual Masyarakat di Era Pasca Pandemi

Siapa yang telah menulis, berarti ia telah mendaftar ke zaman tiada akhir, sejarah akan terus mencatatnya. Di sinilah peran penting Perpusnas dan asosiasi profesi penerbitan baik cetak maupun rekam untuk mengabadikannya, ucapnya.

Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2018, setiap produsen karya cetak atau karya rekam wajib menyerahkan salinan karya mereka yang telah dipublikasikan kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Dalam acara yang berlangsung 3 jam tersebut juga dilaporkan bahwa Perpusnas pada tahun 2020 telah menerima sebanyak 59.855 judul karya cetak atau sekitar 124.195 eksemplar. Sementara untuk karya rekaman analog 153 judul / 213 eksemplar, dan 295.592 judul/eksemplar untuk karya digital, total keseluruan ada 420.000 item yang telah terkumpul pada tahun tersebut.

Namun, menurut laki-laki yang menjabat Kepala Perpunas sejak 2016 itu, per Juli 2021 Perpusnas baru mencapai 311.956 atau hanya 80 persen dari target 367.500 eksemplar pada tahun ini.

Baca Juga: Menilik Eksistensi Perpustakaan Sebagai Coworking Space Bagi Generasi Milenial

Perlu adanya tindakan setelah pengumpulan di Perpusnas agar tidak membusuk di Gedung Perpusnas. Oleh karena itu perlu digitalisasi. kami tentunya mengharap kerja sama semua pihak bahkan dari pemerintah kabupaten/kota untuk mendorong keberhasilan dalam memelihara iklim pengkaryaan di Indonesia, imbuh laki-laki 57 tahun tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Turut hadir narasumber, Braniko Indhyar perwakilan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), Arsy Hilman Nugraha selaku ketua Umum Ikapi, Asmono Wikan Sekertaris Jendral SPS (Serikat Perusahaan Pers), Serta Nuryanti Widyastuti sebagai Dirut FPPDP4 Hukum dan HAM.

Terjadi kemrosotan angka pertumbuhan industri perbukuan selama satu dekade terkahir hingga mencapai minus 0,48 pada tahun 2017. Kemudian naik bertahap lalu terjukal oleh pandemi. Itu yang kiranya perlu diperhatikan karena industri ini rata-rata dihuni oleh UMKM yang perlu ada perhatian, terang Ketua Ikatan Penerbit Indonesia.

Baca Juga: Stigma Masyarakat tentang Jurusan Ilmu Perpustakaan

Braniko Indhyar General Manager Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) juga memberikan aspirasinya pada acara yang diikuti kurang lebih 1000 orang itu.

sering teman-teman mengalami server down Ketika melakukan e-deposit atau juga jika sudah di unggah tidak bisa disunting apabila ada kesalahan penulisan, jalan keluarnya unggah ulang,katanya. (Jen)

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU