Optika.id- Kinerja BPPD Sidoarjo saat ini perlu diapresiasi pasalnya Realisasi penerimaan pajak daerah Pemkab Sidoarjo sudah mencapai 102,17 persen. Dari data yang didapat total penerimaan pajak per 27 November sebesar Rp 1,091 triliun lebih besar dari target yang telah ditetapkan yakni Rp 1,068 triliun.
Dari penerimaan pajak dari sembilan jenis pajak daerah itu yang paling tinggi realisasinya berasal dari pajak BPHTB nilainya sebesar Rp 379,761 miliar atau 114,39 persen. Kemudian berikutnya disusul Pajak Parkir sebesar Rp 16,315 miliar atau 108,77 persen, Pajak Hiburan Rp 5,882 miliar atau 106,95 persen, Pajak Hotel Rp 17,989 miliar atau 102,80 persen, selanjutnya PBB, Pajak Air Tanah masing-masing angkanya sudah mencapai 100 persen.
Baca Juga: Begini Cara Menerapkan Tax Planning yang Legal, Bisa Menghemat Bayar Pajak
Sedangkan pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame dan Pajak Restoran realisasinya masih belum sampai 100 persen tapi diyakini targetnya akan dimaksimalkan di bulan Desember nanti,karena nilainya pun sudah hampir mendekati angka 100 persen.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengapresiasi kinerja Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) yang telah bekerja maksimal dalam memaksimalkan pendapatan pajak daerah. Orang nomor satu di pemkab Sidoarjo itu menegaskan bahwa penerimaan pajak lebih dari Rp 1 triliun itu akan di kembali lagi ke masyarakat dalam bentuk pembangunan.
Mulai tahun 2021 sampai dengan 2024 nanti pembangunan di berbagai bidang dimaksimalkan. Proyek pembangunan infrastruktur yang banyak menyedot anggaran seperti proyek frontage road, jalan beton, pembangunan RSUD Sidoarjo Barat, penambahan empat puskesmas, dan proyek dua unit sekolah SMPN 2 Tulangan dan SMPN 2 Prambon, terang Muhdlor, Senin, (28/11).
Dari 9 jenis pajak tersebut Mudhlor mengungkapkan masih ada yang harus dioptimalkan lagi yakni pajak restoran, pajak reklame dan pajak penerangan jalan. Dimana nilai Ketiganya belum mencapai target 100 persen.
Sementara itu, Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suryono menyampaikan, tercapainya target penerimaan pajak 2022 itu ditunjang dengan optimalisasi sosialisasi kepada para wajib pajak (WP). Selain itu, adanya fasilitas pelaporan pajak online yang disiapkan BPPD, sehingga mempermudah wajib pajak untuk membayar pajak.
Baca Juga: Soroti Pendapatan Negara Melonjak tapi BBM dan Pajak Dinaikkan, Anthony Budiawan: Sangat Ironis!
Ari juga menjelaskan, dengan memberikan kemudahan kepada WP dalam melakukan transaksi pembayaran pajak melalui online perubahannya signifikan. Seperti Pajak Restoran dan Pajak Hotel, dan hal tersebut secara tidak langsung menaikkan angka pendapatan daerah dari pajak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudahan transaksi pembayaran pajak online ini yang terus kita dorong, kita sosialisasikan kepada para WP agar saat membayar pajak tidak diakhir waktu, jelasnya.
Untuk tiga jenis pajak yang belum sampai 100 persen, akan dimaksimalkan di bulan Desember ini, pungkasnya.
Baca Juga: Hebohkan Pengguna Jalan, Mayat Pria Berlumuran Darah Ditemukan di Tol Sumo
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi
