Perkuat Riset Nasional, Kemendikbudristek dan UKICIS Luncurkan Program RISPRO UKICIS

author Denny Setiawan

- Pewarta

Jumat, 18 Mar 2022 20:20 WIB

Perkuat Riset Nasional, Kemendikbudristek dan UKICIS Luncurkan Program RISPRO UKICIS

i

Perkuat Riset Nasional, Kemendikbudristek dan UKICIS Luncurkan Program RISPRO UKICIS

Optika.id, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) bekerja sama meluncurkan program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) bertema UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS).  

RISPRO UKICIS merupakan skema pendanaan bagi peneliti Indonesia yang ingin melakukan kerja sama riset dengan perguruan tinggi terbaik di United Kingdom (UK). Kerja sama riset antarkedua negara ini akan berfokus pada penguatan lima bidang riset yang menjadi prioritas nasional yaitu Green Economy, Blue Economy, Digital Technology, Health, dan Tourism.

Baca Juga: Ada Tim Bayangan di Kemendikbud, Legislator Pertanyakan Kepercayaan Nadiem pada ASN

UKICIS sendiri merupakan konsorsium yang beranggotakan tujuh perguruan tinggi di Indonesia dan UK yang dibentuk pada Agustus 2020 dengan misi mempercepat transfer teknologi antarkedua negara lewat kolaborasi riset interdisipliner. Adapun tujuh perguruan tinggi tersebut antara lain University of Nottingham, University of Warwick, Coventry University, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menyambut baik adanya program pendanaan RISPRO UKICIS bagi peningkatan ekosistem riset tanah air.

Ia berharap melalui program-program seperti Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka serta skema pendanaan RISPRO UKICIS, kampus-kampus di tanah air akan bertransformasi dengan ekosistem riset yang semakin inovatif.

"Ekosistem riset yang hidup akan melahirkan karya-karya penelitian yang berkualitas dan inovatif, yang hasilnya tidak hanya bermanfaat di lingkungan perguruan tinggi saja, tetapi juga menjadi kontribusi yang penting untuk masyarakat luas," tutur Menteri Nadiem, dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Dalam peluncuran program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) bertema UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS), Rabu (16/3) tersebut Menteri Nadiem mengungkapkan banyak tantangan yang harus dibenahi dalam ekosistem riset perguruan tinggi Indonesia. Tantangan tersebut dapat diatasi dengan pemberian kemerdekaan terhadap kampus.

Kampus dan mahasiswa harus diberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan sesama institusi pendidikan, dengan sektor-sektor lain di luar pendidikan, kolaborasi lintas fakultas dan prodi, serta kampus harus merdeka dari keterbatasan dana yang menghambat akselerasi kualitas riset.

Hal-hal tersebut selama ini sudah diimplementasikan ke dalam program Kampus Merdeka seperti matching fund yang mendorong kampus berkolaborasi dengan industri untuk melakukan joint research dan mendapatkan dana. Lalu program pertukaran mahasiswa juga membuka komunikasi antar kampus-kampus baik di Indonesia maupun di luar negeri, ungkapnya.

Baca Juga: Carut Marut Seleksi Masuk Kampus Negeri, Picu Kekhawatiran Hingga Timbulkan Ketidakadilan

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam pun menuturkan bahwa UKICIS dapat ikut serta dalam menciptakan teknologi yang berdampak pada masyarakat luas terutama menyasar prioritas riset yang telah diarahkan oleh Presiden Jokowi sebagai bagian penting dari program prioritas riset nasional dan penggerak ekonomi Indonesia ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nizam berharap RISPRO UKICIS dapat menjadi pengungkit terselenggaranya riset yang memiliki dampak bagi masyarakat luas dan bersinergi dengan program-program pertukaran mahasiswa dan akademisi Kemendikbudristek, serta manajemen talenta. Nizam juga mendorong pemerintah UK untuk turut memberikan dukungan dalam bentuk pendanaan sebagai tindak lanjut dari inisiatif baik dari pemerintah Indonesia.

Kerja sama UKICIS ini juga kita sinergikan dengan program prioritas di Kemendikbudristek, yaitu Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka serta manajemen talenta melalui pertukaran mahasiswa, pertukaran peneliti, maupun berbagai program sinergi lainnya, pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto menyampaikan bahwa pendanaan sebesar Rp 44 miliar (USD 3 juta) akan digunakan untuk menguatkan riset nasional di bidang_Green Economy, Blue Economy, Digital Technology, Health, dan Tourism selama empat tahun (2022-2026). RISPRO UKICIS dapat diakses oleh perguruan tinggi di Indonesia, baik yang berafiliasi dengan UKICIS maupun tidak.

Baca Juga: Potensi Cuan dari Wacana Penghapusan Jurusan IPA/IPS pada SMA

Dengan bantuan dana LPDP kami berharap dapat membantu mencapai tujuan UKICIS yakni membangun pengetahuan dan adanya bertukar pengetahuan antara Indonesia-UK, membangun ekonomi, pendidikan dan budaya yang lebih maju antara Indonesia dan UK dan meningkatkan dampak riset, jelasnya.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU