Perbaikan Pipa PDAM di Blauran Kidul Ditargetkan Selesai Bulan Oktober

author angga kurnia putra

- Pewarta

Minggu, 07 Agu 2022 04:40 WIB

Perbaikan Pipa PDAM di Blauran Kidul Ditargetkan Selesai Bulan Oktober

i

anas-dan-pipa-pdam-bocor

Optika.id-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya memperbaiki pipa air bersih di kampung Blauran Kidul Gang 1, Kota Pahlawan, Jawa Timur, targetnya selesai  Oktober 2022.

Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arif Wisnu Cahyono di Surabaya, Sabtu, mengatakan, saat ini sedang dalam proses lelang pengerjaan perbaikan pipa di kampung Blauran Kidul Gang 1.

Baca Juga: Diguncang Gempa Susulan dari Tuban, Pegawai Kantor Ada yang Pingsan

"Kami targetkan pengerjaan selesai pada Oktober, setidaknya tahun ini selesailah," ujar Arif Wisnu Cahyono, Sabtu (6/8/2022).

Menurut Arif, perbaikan pipa di kampung Blauran Kidul Gang 1, merupakan bagian dari rehabilitasi 31 Km pipa PDAM di wilayah pusat Kota Surabaya.

Arif mengatakan masih terdapat sekitar 500 km jaringan pipa tersier berdiameter kurang dari 4 inch (100 mm) yang sudah terpasang puluhan tahun.

"Semenjak kami menetapkan rehabilitasi pipa 150 km, mata kami semakin terbuka. Ternyata di tengah kota masih banyak pipa-pipa kecil ukuran 1 inch sampai 2 inch. Tahun ini, kami tuntaskan dulu rehabilitasi 31 Km pipa-pipa kecil itu," ujar dia.

Dia mengatakan, jaringan pipa tersier terkait dengan persoalan itu sebenarnya sudah memadai. Hanya saja begitu pipa masuk ke kampung ternyata pipanya kecil. Hal ini dikarenakan dahulu belum padat penduduknya.

"Nanti kalau sudah dilakukan penggantian pipa maka aliran air menjadi lebih baik lagi," kata dia.

Baca Juga: Dishub Surabaya Berikan Pengawasan Parkir Atasi Jukir Ngawur!

Seperti diberitakan sebelumnya sekitar 20 rumah di kampung Blauran Kidul Gang 1 tidak mendapatkan air PDAM sejak 10 tahun akibat jaringan yang pipa rusak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Warga membeli air dari pedagang keliling, untuk keperluan mencuci, masak, mandi dan keperluan rumah tangga lainnya. Setiap bulan mereka menghabiskan uang Rp500 ribu sampai Rp600 ribu. Kalau tidak ada penjual air keliling, digunakan air galon isi ulang.

Keluhan warga ini disampaikan ke Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno saat mendatangi perkampungan tersebut beberapa hari lalu.

Bahkan warga juga mengatakan, meski tidak mendapatkan aliran air PDAM, mereka tetap harus membayar biaya abonemen yang nilainya bertambah mahal dari sekitar Rp18 ribu menjadi Rp60 ribu, sejak Mei 2022.

Baca Juga: Imbas Peningkatan Suara, Golkar Peroleh Kursi Pimpinan DPRD Surabaya

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU