Penundaan Pemilu 2024, Amien Rais: Sebuah Bunuh Diri Nasional

author Akbar Akeyla

- Pewarta

Selasa, 15 Mar 2022 18:39 WIB

Penundaan Pemilu 2024, Amien Rais: Sebuah Bunuh Diri Nasional

i

Amien Rais selaku mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah 1995-1998 (Source: detik)

Optika.id - Amien Rais selaku politikus senior yang saat ini tengah menjadi Ketua Majelis Syuro dari Partai Ummat, menekankan bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 mendatang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dirinya juga mengungkapkan bahwa, hal ini harus dicegah oleh semua pihak agar wacana tersebut tidak terjadi.

"Kalau nekat saja sesungguhnya kita mengizinkan, kalau kita hanya diam kita telah melakukan sebuah bunuh diri nasional," ungkap Amien dalam dialog kebangsaan yang bertemakan 'Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa Indonesia' yang digelar DPD RI seperti dikutip Optika.id, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: PKS Usai KPU Memutuskan Hasil, Pertandingan Belum Selesai!

Amien kemudian mengimbau terkait presiden-presiden terdahulu yang selalu mempunyai nasib yang buruk apabila terlalu lama menduduki jabatannya.

Ia kemudian memberi contoh Sukarno. Sebagai pemimpin politik, Sukarno dinilai tidak memiliki kekurangan, akan tetapi karirnya kemudian berakhir diakibatkan oleh tragedi yang terjadi pada 1965-1966 seusai dirinya dibiarkan terpilih menjadi Presiden RI seumur hidup.

Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup melalui TAP MPRS yang sempat dikeluarkan pada tahun 1963 lalu. Namun, pada 1965 terjadi Gerakan 30 September yang pada akhirnya berujung pada pembantaian terhadap simpatisan PKI yang kemudian Soekarno dituding telah terlibat didalamnya.

"Karena pernah membiarkan dipilih jadi presiden seumur hidup, akhirnya tragedi yang beliau alami," terangnya.

Tak hanya Soekarno, Amien Rais juga sempat menyinggung mantan Presiden Soeharto yang telah lengser pada 1998 seusai berkuasa selama kurang lebih 32 tahun. Ia mengingatkan bahwa Soeharto dulu sangatlah kuat, namun kemudian menyatakan berhenti dari presiden seusai terjadi krisis ekonomi berkepanjangan dan demonstrasi di penjuru daerah.

Baca Juga: Di Jepang, Prabowo Unggul dari Anies dan Ganjar

"Lihat Pak Harto kurang apa, jenderal bintang lima, pangkat besar menyaingi Jenderal Sudirman, kemudian menguasai seluruh birokrasi, memegang TNI, ABRI waktu itu, di dalamnya ada polisi, kemudian juga pengusaha-pengusaha. Tapi melihat akhirnya juga seperti itu," ujar Amien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai informasi, usul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang masih menjadi topik perbincangan yang hangat di tengah masyarakat seusai pernyataan tersebut dilontarkan oleh tiga ketua umum partai politik pada beberapa waktu yang lalu.

Ketiga parpol yang hingga kini telah menyatakan sikap mendukung terkait wacana penundaan Pemilu 2024 menjadi satu hingga dua tahun ke depan ialah PKB, PAN, dan Golkar.

Baca Juga: Optimis Satu Putaran, Relawan Konco Prabowo Siap Dukung Ekonomi Jawa Timur Tumbuh

Reporter: Akbar Danis

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU