Optika – Menanggapi lomba mural yang berimbas dihapusnya mural yang digelar oleh Gejayan Memanggil beberapa hari lalu, Fahmi Faqih, sastrawan dari Kota Pahlawan, angkat bicara. Dia menilai mural merupakan representasi realitas masyarakat selama masa pemerintahan Jokowi.
“Penghapusan dan perburuan para seniman mural itu semakin menunjukkan bahwa Jokowi telah gagal menjalankan pemerintahannya,” ujarnya kepada Optika.
“Begitulah dampak kalau kritik disikapi dengan cara berlebihan apalagi kekerasan sebagaimana dilakukan rezim Jokowi,” imbuh pria kelahiran Banjarmasin ini.
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) DIY meminta peserta lomba memperhatikan lokasi dan materi mural yang akan dibuat. Pihaknya meminta para peserta jangan sampai menyinggung salah satu pihak dan memilih lokasi yang benar. Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto, menerangkan jika lokasi mural yang dipilih peserta diizinkan oleh pengelola tempat tak menjadi larangan.
“Kalau itu tempat pribadi tentu
