Pengembangan Smart City, Kini Jangkau Destinasi Pariwisata Super Prioritas

author Denny Setiawan

- Pewarta

Rabu, 15 Des 2021 19:27 WIB

Pengembangan Smart City, Kini Jangkau Destinasi Pariwisata Super Prioritas

i

menkominfo, johnny g. plate (dok: kominfo)

Optika.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, memaparkan pada tahun 2021, Kementerian Kominfo tengah melebarkan pengembangan smart city menjangkau Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Menteri Johnny menyatakan, pengembangan smart city di Indonesia yang menyentuh kawasan DPSP menjadi langkah strategis guna mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Studi Mengungkapkan Orang dengan Gaji Kecil Butuh Rekreasi Ke Alam

"Jumlah wisatawan manca negara mengalami penurunan sebanyak 75 persen di tahun 2020, 12,91 juta pekerja mengalami penurunan jam kerja, dan 939 ribu pekerja kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata, ujar Johnny, pada Rabu (15/12/2021).

Menurut Menkominfo, pendekatan integrasi kota cerdas ke dalam industri pariwisata akan menjadi mekanisme untuk menumbuhkan resiliensi di tengah disrupsi akibat pandemi Covid-19.

"Melalui konsep smart city, branding yang memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam mengoptimalisasi, mempromosikan kota termasuk lokasi-lokasi wisata, paparnya.

Untuk mendorong penerapan dan pengembangan smart city melalui Gerakan Menuju Smart City, Kementerian Kominfo fokus pada enam pilar, yaitu smart governance, smart infrastructure, smart economy, smart living, smart people dan smart environtment.

"Gerakan menuju smart city adalah sebuah inisiatif bersama antara Kominfo melalui kolaborasi dengan berbagai elemen dalam mendorong pembangunan berbasis smart city di Indonesia. Dalam gerakan ini, Kementerian Kominfo melakukan proses pembimbingan dan pendampingan kepada pemerintah kota dan kabupaten yang terpilih dalam membuat rencana induk atau master plan pembangunan smart city, jelas Johnny.

Menkominfo menjelaskan gerakan menuju smart city telah dimulai sejak tahun 2017. Di tahun 2019 program tersebut telah berhasil memfasilitasi 100 kabupaten dan kota di 23 provinsi dalam menyusun rencana induk atau master plan smart city.

Kali ini telah bergabung bersama kita para bupati, para walikota ataupun perwakilan pemerintah daerah dari 100 kota atau kabupaten smart city tersebut, ujarnya.

Baca Juga: Bukan Hanya Pekerjaan, Tapi Pengalaman! Buruan Gabung di Program Pengembangan Diri Bersama BCA

Menurut Johnny, Kementerian Kominfo setiap tahun secara rutin melakukan evaluasi atas semua program yang telah ditetapkan. Hal itu untuk memastikan semua rencana yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tahun 2021 Kominfo memfasilitasi pengembangan rencana induk smart city untuk daerah sekitar ibu kota negara baru dan kawasan pariwisata prioritas nasional yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Morotai, Likupang, Wakatobi, Raja Ampat dan Labuan Bajo, jelasnya.

Menkominfo saat ini terdapat 70 kota dan kabupaten yang terlibat dalam pengembangan smart city pada tahun 2021, sedangkan 48 kota dan kabupaten diantaranya menjalani proses bimbingan intensif selama lebih dari empat bulan.

Dalam pengembangan smart city diperlukan sebuah tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan serta yang akuntabel sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup bagi masyarakat kita, tandasnya.

Baca Juga: Apa Itu Konsep Smart City yang Digadang-gadang Sebagai Kota Cerdas dan Berkualitas?

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU