Pemuda Surabaya Dorong Pengesahan Perda Kepemudaan Untuk Cipta Kerja

author Seno

- Pewarta

Rabu, 22 Sep 2021 17:47 WIB

Pemuda Surabaya Dorong Pengesahan Perda Kepemudaan Untuk Cipta Kerja

i

IMG-20210922-WA0017

Optika, Surabaya - Kondisi pandemi dan kemajuan teknologi secara nyata menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pemuda terutama berkaitan lapangan pekerjaan. Hal ini menjadi bahan diskusi sekaligus upaya menawarkan solusi yang diselenggarakan oleh Kaukus Pemuda Surabaya bekerja sama dengan Bara Institute, Senin (20/9/2021) yang menghadirkan akademisi, Noven Suprayogi, M.Si dan pengusaha muda Fahmi Angriawan, M.M., serta dimoderatori oleh advokat muda Himas el Hakim, S.H., C.L.A.

Noven Suprayogi menerangkan, pandemi menuntut adanya akselerasi atau percepatan baik bagi individu, masyarakat maupun negara untuk berubah dan beradaptasi.

Hal ini, lanjut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ini, juga tidak lepas dari tren perkembangan teknologi yang menurutnya akan menghilangkan beberapa lapangan pekerjaan tradisional namun juga sekaligus menciptakan pekerjaan yang benar-benar baru.

"Anak muda harus mampu menjadi relevan dengan terus mempelajari kemampuan dan pengetahuan yang tidak hanya dibutuhkan saat ini tapi juga 10 hingga 20 tahun kedepan," tukasnya.

Pengusaha juga tidak lepas dari ujian kemajuan zaman yang juga ditambah dengan kondisi pandemi di Indonesia seperti yang dituturkan Fahmi Angriawan dalam presentasinya.

Pengusaha muda yang bergerak di sektor kuliner ini menjelaskan bahwa tidak sedikit bisnis yang gulung tikar sehingga muncul gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja.

Hal ini baginya juga menjadi peluang karena pekerja berkualitas yang di-PHK tentu bisa direkrut oleh usaha-usaha rintisan khas anak muda. Kondisi inilah yang mendorong Fahmi kepada anak muda untuk memulai bisnis sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya meski berskala mikro.

"Hal yang harus diperhatikan bagi anak muda dalam berbisnis adalah menemukan alasan yang sangat kuat, kemudian memiliki mentor atau guru bisnis sekaligus komunitas, dan tentu saja meningkatkan kapasitas dengan investasi leher keatas yakni belajar ilmu bisnis, sebelum memutuskan terjun dalam dunia bisnis," ujarnya.

Diskusi ini ditutup oleh Himas el Hakim dengan menegaskan, kondisi pandemi maupun tantangan pekerjaan manusia yang diambil alih oleh teknologi harus disikapi dengan berani oleh anak muda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Cak Hakim, sapaan akrabnya, juga mendorong peran serta semua pihak agar lapangan pekerjaan bagi anak muda aman terkendali.

"Pemerintah kota sendiri harus segera mengesahkan Perda Kepemudaan agar akselerasi kemampuan dan kemandirian anak muda Surabaya didukung oleh kebijakan konkret, bukan hanya khayalan isap jempol semata," pungkasnya. (Zal)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU