Pemprov Jatim Cegah Penyakit Hewan Ternak LSD

author Denny Setiawan

- Pewarta

Selasa, 08 Nov 2022 00:43 WIB

Pemprov Jatim Cegah Penyakit Hewan Ternak LSD

i

WhatsApp Image 2022-11-07 at 11.49.07

Optika.id, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengupayakan pencegahan penyakit hewan ternak baru "Lumpy Skin Desease" (LSD), setelah ditemukan kasus di Kendal, Jawa Tengah. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, LSD disebabkan oleh virus "Pox", menyerang hewan ternak sapi, kerbau dan jenis ruminansia liar. 

Baca Juga: Hari Jadi ke-78, Pemprov Jatim Buka Perlombaan Desain Logo

"Kasus penyakit LSD yang menyerang sapi pertama kali muncul di Indonesia tepatnya di Provinsi Riau pada Februari 2022. Dua minggu lalu, penyakit LSD dilaporkan sudah masuk di Kendal, Jawa Tengah," kata Khofifah di Surabaya, Senin (7/11/2022).

Untuk itu,  Khofifah meminta, seluruh kepala daerah, utamanya Kepala Dinas Peternakan Kabupaten/Kota di Jatim agar mengambil tindakan konkrit. 

Langkah kongkrit yang dimaksud adalah dengan mempercepat vaksinasi LSD pada sapi perah maupun sapi potong di Jatim.

"Apabila ada sapi Jatim yang terindikasi terinfeksi LSD atau sudah tertular dengan vektornya maka segera dilakukan tindakan nyata, salah satunya memberikan vaksin," ujarnya.

Khofifah mengatakan, penyebaran penyakit LSD berbeda dengan penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit PMK penyebarannya melalui udara, sedangkan LSD ditularkan oleh vektor meliputi nyamuk, lalat penghisap darah dan juga caplak. 

Gejala hewan ternak mengidap LSD timbul nodul  1-7 sentimeter yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. 

"Munculnya nodul ini biasanya diawali dengan demam hingga lebih dari 40,5 derajat celcius. Nodul pada kulit tersebut jika dibiarkan akan menjadi lesi nekrotik dan ulseratif," katanya.

Baca Juga: Akhirnya, Pemprov Jatim Penuhi Tuntutan Para Driver Ojol Hari Ini!

Tanda klinis lainnya yaitu lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, LSD juga dapat meyebabkan abortus, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas dan demam berkepanjangan hingga mengenai daging sapi.

Informasi yang kami dapat penyakit LSD ini cepat sekali menular dari kandang hewan sapi, dibandingkan dengan sapi lepas atau extensi, katanya.

Meskipun tidak bersifat menular kepada manusia, Khofifah menegaskan, LSD berpotensi menimbulkan kerugian yang besar. 

Baca Juga: Pemprov Jatim Protes Logonya Dicatut Tanpa Izin di Acara Temu Kades dan Capres Ganjar

Kerugian yang ditimbulkan pada sapi antara lain kehilangan berat badan karena tidak bernafsu makan. Selain itu kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU