Pemkot Surabaya Tak Bisa Anggarkan Perbaikan Rumah Ibadah

author angga kurnia putra

- Pewarta

Senin, 07 Mar 2022 12:24 WIB

Pemkot Surabaya Tak Bisa Anggarkan Perbaikan Rumah Ibadah

i

Pemkot Surabaya Tak Bisa Anggarkan Perbaikan Rumah Ibadah

Optika.id-Pemerintah Kota Surabaya tidak dapat menganggarkan biaya renovasi untuk tempat ibadah yang rusak di Kota Pahlawan, Jawa Timur. Lantaran tidak masuk dalam program rumah tidak layak huni (rutilahu).

Seperti halnya bangunan musala tanpa nama yang kondisinya rusak di sekitar Masjid Ampel tepatnya di RW 05, Jalan Dukuh, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya.

Baca Juga: Ketua DPRD Surabaya Ingin Ada Perbaikan Akses Jalan ke Masjid di Medokan Ayu

"Dinsos tidak membiayai renovasi musala rusak, karena terkait hibah. Kalau program rutilahu juga tidak masuk (kategori), sehingga kami mintakan dari CSR (Corporate Social Responsibility/Tanggung jawab sosial dan lingkungan)," kata Camat Pabean Cantikan Kota Surabaya Muhammad Januar Rizal di Surabaya, Minggu (6/3/2022).

Januar mengatakan karena musala itu kondisinya rusak, maka dilakukan renovasi dengan menggunakan CSR maupun bantuan sosial lainnya. Sehingga untuk sementara waktu, musala tersebut tidak difungsikan.

"Untuk kegiatan keagamaan, berdasarkan musyawarah tokoh masyarakat, warga dan Ketua RW 05, mereka sepakat memakai musala Nurul Falah yang berjarak 15 meter, sambil menunggu proses renovasi tersebut," katanya.

Musala tanpa nama yang berdiri sejak tahun 1952, dulunya menjadi salah satu sarana ibadah pertama di daerah Dukuh, Kelurahan Nyamplungan, Pabean, Surabaya. Bangunan musala ini berbentuk kotak sederhana dengan luas 60 meter persegi. Cat di dinding sudah mengelupas dan sebagian tertutup lumut.

Sudah dua tahun ini kondisi atap musala yang berlubang hanya ditutupi terpal. Tiap kali hujan, air membanjiri ruangan musala. Kayu penyangga pun sudah lapuk termakan cuaca dan zaman, sewaktu-waktu bisa roboh.

Baca Juga: Perkembangan Islam di Indonesia dan Spanyol

Saat ini, bahan material bangunan untuk renovasi musala tanpa nama tersebut sudah mulai datang. Bahan material itu berasal dari bantuan yang dihimpun oleh Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Bahan-bahan material sudah datang dari Yayasan ACT, tinggal proses renovasi," katanya.

Namun demikian, Januar menyatakan berdasarkan informasi dari Ketua RW, saat ini kebutuhan biaya renovasi musala sekitar Rp91 juta sudah ada. Meski begitu, lanjut dia, pihaknya memastikan akan terus memantau perkembangan renovasi musala tersebut.

"Kami lihat dulu perkembangannya. Kalau belum ada dana secara keseluruhan, kami akan sampaikan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya," katanya.

Baca Juga: Pesawat Dilarang Melintas di Atas Ka'bah dan Masjid Nabawi, Ini Alasannya 

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU