Pasca Tragedi Kanjuruhan, Kompolnas Minta Fasilitas Keamanan Stadion Diperbaiki

author angga kurnia putra

- Pewarta

Rabu, 05 Okt 2022 03:35 WIB

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Kompolnas Minta Fasilitas Keamanan Stadion Diperbaiki

i

anggota-kompolnas-muhammad-dawam-ketika-ditemui-di-mapolres-a6zc

Optika.id-Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto meminta Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, memperbaiki fasilitas dan keamanan yang ada di Stadion Kanjuruhan.

"Kami telah melihat situasi di sini dan memang agak kesulitan kalau harus keluar," kata Wahyurudhanto di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Efek Bom Bandung, Polda Jatim Perketat Keamanan Wilayah

"Kami minta perbaikan bukan hanya soal keamanan tapi menyangkut soal fasilitas," ujar dia menambahkan.

Dia mengatakan dari peninjauan yang dilakukan, diketahui bahwa tidak ada pengamanan untuk suporter keluar saat terjadi insiden di stadion tersebut.

"Intinya kami minta fasilitas Stadion Kanjuruhan diperbaiki karena pengamanan 'escape'-nya tidak ada. Ini keadaan normal pun berdesakan, apalagi saat pertandingan seperti kemarin," ujar dia.

Seperti diberitakan kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah "flare" dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Baca Juga: GBK Boleh Dipakai Relawan Jokowi Namun Dilarang Konser, Menpora Dinilai Mencla-Mencle

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam proses itu, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk "Singo Edan" yang tidak puas dan turun ke lapangan melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan akibat kejadian tersebut sebanyak 125 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Eri Minta 'Rumah Tidak Layak Huni' yang Sudah Diperbaiki Tidak Dijual

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU