Pandemi Covid 19 2019-2020: Pejabat Negara Naik Kekayaannya

author optikaid

- Pewarta

Minggu, 12 Sep 2021 13:03 WIB

Pandemi Covid 19 2019-2020: Pejabat Negara Naik Kekayaannya

i

mufid-majnun-vtkos-unsplash-banyak-629565b98b2042dab1ba61a37db83706

Optika.id. Surabaya. Setahun pandemi Covid 19 (2019-2020) di Indonesia justru menaikkan kekayaan pejabat negara. Analisis KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terhadap Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) menemukan data sebanyak 70,3 persen harta kekayaan pejabat negara naik, demikian urai Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, dalam webinar di YouTube KPK, Selasa (07/09/2021).

Pandemi Covid 19 ternyata menyebabkan ada kelompok orang yang justru diuntungkan dan dirugikan (menderita). Mereka yang naik kekayaannya antara lain: Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik sebanyak   Rp8.898.734.925, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rp67.747.603.287, dan Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan, naik sebesar Rp23.382.958.500.

Di sisi lain dampak negatif dari pandemi Covid 19 menyebabkan jutaan orang di PHK (pemutusan hubungan kerja), ada 8,75 juta orang nganggur, kemiskinan naik drastis ke angka 10,14 persen, iklim perdagangan merosot tajam, dan daya beli masyarakat merosot tajam. 

ASN Stabil

Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI (Tentara Nasional Indonesia), dan Polri (Polisi Republik Indonesia) merupakan kelompok masyarakat yang tidak goyah oleh keadaan pandemic Covid 19. Mulai dari pegawai rendahan sampai dengan pejabat negara relatif stabil dan tidak abnyak yang di PHK.

Pegawai negeri enak dalam kondisi seperti ini. Mereka tak dikejar-kejar PHK, kata DR Muhammad Nafik, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Memang gajinya tidak besar amat, tapi tenang tak ada PHK. Secara psikologis stabil mereka, urainya lebih lanjut saat ditanya Optika.id lewat telpon, Minggu (12/09/2021).

Menurut Nafik, dosen Ekonomi Syariah itu, dalam kondisi krisis seperti saat ini justru terjadi kontraksi luar biasa dalam perdagangan. Berbagai barang mewah justru tidak pernah menurunkan harga barangnya. Mereka justru menikmatinya. Termasuk pengusaha farmasi dan obat yang berkait dengan Covid 19 memperoleh keuntungan besar.

Termasuk harga mobil dan elektronika lainnya tidak turun dan terus naik, katanya menyayangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Data KPK Tidak Akurat

Lebih lanjut Nainggolan mengatakan bahwa sebanyak 95 persen LHKPN tak akurat. Ia menerangkan kesimpulan itu diperoleh lewat pemeriksaan terhadap 1.665 LHKPN selama periode 2018-2020.

"Ternyata, 95 persen LHKPN yang diperiksa KPK secara detail terhadap kebenaran isinya, maka 95 persen memang tidak akurat," urainya. Hal itu menyebabkan banyak harta kekayaan pejabat negara yang tampak tidak sesuai rasionalitas keadaan sosial ekonomi saat. Secara global kita bisa baca LHKPN para pejabat berikut ini

Mereka yang naik kekayaannya saat Pandemi Covid 19
1. Presiden Jokowi
Harta kekayaan Jokowi selama satu tahun terakhir meningkat senilai Rp8.898.734.925. Jokowi terakhir kali melaporkan harta kekayaan ke KPK pada 12 Maret 2021. Total nilai harta kekayaannya sebesar Rp63.616.935.818.

Secara rinci, Jokowi mempunyai 20 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Boyolali, dan Jakarta, dengan estimasi nilai keseluruhan Rp53.281.696.000.

Ia turut melaporkan kepemilikan 7 unit mobil dan satu unit motor seharga Rp527.500.000. Mantan Wali Kota Solo ini mempunyai harta bergerak lainnya Rp357.500.000; kas dan setara kas Rp10.047.790.536; dan utang Rp597.550.718.

Sementara dalam laporan sebelumnya, tepatnya tanggal 29 Februari 2020, jumlah harta kekayaan Jokowi sebesar Rp54.718.200.893. 20 bidang tanah dan bangunan dalam laporan itu senilai Rp45.643.588.000.

Sedangkan 7 unit mobil dan 1 unit motor tercatat senilai Rp647.500.000; harta bergerak lainnya Rp360.000.000; kas dan setara kas Rp8.928.471.262; dan utang Rp861.358.369.

2. Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu pejabat yang harta kekayaannya meningkat selama pandemi Covid-19. Harta kekayaannya bertambah Rp67.747.603.287.

Dalam laporan tanggal 24 Maret 2021, total harta kekayaan Luhut mencapai Rp745.188.108.997. Secara rinci, terdiri dari 16 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Malang, Tapanuli Utara, Toba Samosir, dan Simalungun, dengan estimasi nilai keseluruhan Rp244.019.517.000.

Luhut turut melaporkan kepemilikan tiga unit mobil dan dua unit motor senilai Rp2.485.097.000.

Selain itu, ia juga mempunyai harta bergerak lainnya Rp3.382.794.000; surat berharga Rp106.164.485.850; kas dan setara kas Rp194.009.888.867; harta lainnya Rp207.126.326.280; dan utang Rp12.000.000.000.

Sebelumnya, pada laporan tertanggal 1 Mei 2020, Luhut mempunyai harta kekayaan senilai Rp677.440.505.710. Dalam laporan ini, ia mencantumkan kepemilikan 15 bidang tanah dan bangunan senilai Rp176.994.583.270.

Selain itu, empat unit mobil dan satu unit motor sebesar Rp3.467.450.000; harta bergerak lainnya Rp1.690.194.000; surat berharga Rp70.654.054.250; kas dan setara kas Rp212.065.122.735; dan harta lainnya Rp212.569.101.455.

3. Prabowo Subianto
Harta kekayaan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto meningkat Rp23.382.958.500 selama satu tahun terakhir. Dalam laporan tertanggal 27 Maret 2021, Prabowo tercatat mempunyai harta senilai total Rp2.029.339.519.335.

Ia melaporkan 10 bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta dan Bogor, estimasi nilai Rp275.320.450.000. Prabowo memiliki 7 unit mobil dan satu unit motor dengan harga keseluruhan Rp1.258.500.000.

Tak hanya itu, Prabowo turut melaporkan harta bergerak lainnya Rp16.359.023.500; surat berharga Rp1.701.879.000.000; kas dan setara kas Rp2.522.545.835; dan harta lainnya Rp40.000.000.000.

Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ini mencantumkan utang senilai Rp8.000.000.000.

Sementara dalam laporan sebelumnya, tertanggal 23 Januari 2020, Prabowo mempunyai harta kekayaan senilai Rp2.005.956.560.835. Sepuluh bidang tanah dan bangunan saat itu seharga Rp251.704.288.000.

Sementara 7 unit mobil dan satu unit motor senilai Rp1.432.500.000; harta bergerak lainnya Rp16.418.227.000; surat berharga Rp1.701.879.000.000; kas dan setara kas Rp2.522.545.835; harta lainnya Rp40.000.000.000; dan utang Rp8.000.000.000.

4. Yaqut Cholil Qoumas
Harta kekayaan Yaqut Cholil Qoumas melonjak tajam sebesar Rp10.221.697.639 selama ia menjadi menteri agama. Dalam laporannya tanggal 31 Maret 2021, total harta kekayaannya mencapai Rp11.158.093.639.

Yaqut memiliki enam bidang tanah yang berada di Jakarta dan Rembang dengan estimasi nilai Rp9.320.500.000. Ia juga mempunyai dua unit mobil senilai Rp1.270.000.000; harta bergerak lainnya Rp220.754.500; kas dan setara kas Rp646.839.139; serta utang Rp300.000.000.

Sebelumnya, Yaqut melaporkan harta kekayaan dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019. Dari laporan 19 Juni 2019 itu ia mempunyai harta kekayaan senilai Rp936.396.000.

Terdiri dari satu bidang tanah dan bangunan di Rembang Rp47.096.000; dua unit mobil Rp882.000.000; harta bergerak lainnya Rp1.500.000; kas dan setara kas Rp5.800.000.

5. Sakti Wahyu Trenggono
Sakti Wahyu Trenggono menjadi pejabat negara yang harta kekayaannya meningkat sangat tajam dalam waktu satu tahun terakhir. Tak tanggung-tanggung, kekayaannya bertambah Rp481.530.801.537.

Menteri Kelautan dan Perikanan ini tercatat mempunyai harta kekayaan senilai total Rp2.428.784.082.979. Laporan harta kekayaan telah ia sampaikan ke KPK sejak tanggal 18 Maret 2021.

Secara rinci Wahyu memiliki 43 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Cianjur, Sragen, Buleleng, Boyolali, dan Karanganyar dengan nilai keseluruhan Rp57.537.530.855.

Ia juga mempunyai tiga unit mobil dan satu unit motor dengan nilai keseluruhan Rp2.982.000.000. Tak hanya itu, Wahyu juga memiliki harta bergerak lainnya Rp18.213.902.124; surat berharga Rp2.140.625.227.160; kas dan setara kas Rp137.838.373.533; serta harta lainnya Rp71.587.049.307.

Sebelumnya, dalam jabatan sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Wahyu mempunyai harta kekayaan senilai Rp1.947.253.281.442. Itu ia laporkan ke KPK pada 16 Januari 2020.

Kala itu, ia melaporkan 42 bidang tanah dan bangunan seharga Rp54.487.473.855. Sementara lima unit mobil dan satu unit motor memiliki harga Rp6.102.000.000.

Ia juga melaporkan harta bergerak lainnya Rp16.244.200.000; surat berharga Rp1.667.122.333.700; kas dan setara kas Rp141.741.462.002; harta lainnya Rp61.555.811.885.

6. Johnny Gerard Plate
Harta kekayaan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dalam kurun waktu satu tahun terakhir meningkat sebesar Rp17.764.059.042.

Berdasarkan laporan tanggal 31 Maret 2021, jumlah harta kekayaan Johnny senilai total Rp189.965.884.963.

Rinciannya, ia mempunyai 20 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Depok, Manggarai, dengan estimasi nilai keseluruhan Rp139.489.015.886.

Johnny turut mencantumkan kepemilikan dua unit mobil seharga Rp460.000.000; harta bergerak lainnya Rp3.612.000.000; surat berharga Rp4.667.812.500; kas dan setara kas Rp66.487.056.577; dan utang sebesar Rp24.750.000.000.

Sementara laporan sebelumnya tertanggal 30 April 2020, jumlah harta kekayaan Johnny senilai Rp172.201.825.921. Kala itu, estimasi harga 20 bidang tanah dan bangunan miliknya senilai Rp123.028.126.886.

Sedangkan harga dua unit mobilnya bernilai sama, Rp460.000.000; harta bergerak lainnya Rp3.612.000.000; surat berharga Rp4.667.812.500; kas dan setara kas Rp66.183.886.535; dan utang Rp25.750.000.000

Pejabat Yang Turun Harta Kekayaannya di antaranya:
1. Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, melaporkan kepemilikan harta kekayaannya senilai Rp3.815.767.386.190 ke KPK pada 9 Februari 2021.

Jumlah itu menurun drastis dibandingkan saat ia melaporkan harta kekayaan pada 14 Agustus 2018, sebagai calon wakil presiden. Kala itu, Sandiaga berharta Rp5.099.960.524.965.
Ada selisih sejumlah Rp1.284.193.138.775

2. Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, melaporkan harta kekayaannya ke KPK kali terakhir pada 10 Maret 2021. Jumlah harta kekayaan dia senilai total Rp72.624.257.063.

Jumlah itu menurun sebesar Rp8.382.845.859 jika merujuk pada laporan sebelumnya tertanggal 13 Januari 2020. Saat itu, Muhadjir mempunyai harta kekayaan senilai Rp81.007.102.922.

3. Nadiem Anwar Makarim
Harta kekayaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, mengalami penurunan sebesar Rp32.581.122.602 selama satu tahun terakhir.

Pada tanggal 31 Maret 2021, Nadiem melaporkan harta kekayaan ke KPK senilai total Rp1.192.425.517.883. Sedangkan laporan sebelumnya tanggal 19 Desember 2019, harta kekayaan Nadiem mencapai Rp1.225.006.640.485.

4. Ma'ruf Amin
Harta kekayaan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, dalam waktu satu tahun terakhir mengalami penurunan sebesar Rp536.270.307.

Pada 27 Maret 2021, Ma'ruf melaporkan harta kekayaan ke KPK senilai Rp14.587.667.263. Jumlah itu lebih kecil dibandingkan harta yang ia laporkan pada 8 April 2020 sejumlah Rp15.123.937.570. (Aribowo)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU