Nadiem Makarim Ubah Nama Kurikulum Prototipe Jadi Kurikulum Merdeka, Apa Bedanya?

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Sabtu, 12 Feb 2022 20:17 WIB

Nadiem Makarim Ubah Nama Kurikulum Prototipe Jadi Kurikulum Merdeka, Apa Bedanya?

i

Nadiem Makarim Ubah Nama Kurikulum Prototipe Jadi Kurikulum Merdeka, Apa Bedanya?

Optika.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) RI, Nadiem Anwar Makarim, meluncurkan Kurikulum Merdeka yang sebelumnya disebut sebagai Kurikulum Prototipe.

Pada kanal YouTube Kemendikbud RI, Merdeka Belajar Episode 15, Nadiem Makarim mengatakan, Kurikulum Merdeka akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah.

Baca Juga: Legislator PAN Anggap Kekacauan PPDB Tanggung Jawab Nadiem

Ia memberi contoh, di jenjang sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa. Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA.

"Di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan," jelas Nadiem secara virtual, Sabtu (12/2/2022). 

Merangkum dari akun Instagram resmi Kemendikbud Ristek, dalam pemulihan pembelajaran sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih. Kurikulum yang bisa dipilih yakni:

Pilihan 1: Kurikulum 2013 secara penuh.

Pilihan 2: Kurikulum Darurat yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan.

Pilihan 3: Kurikulum Merdeka

Baca Juga: Demi Tak Disorot Wartawan, Nadiem Ngibrit Lewat Pintu Belakang Gedung KPK

Sedangkan tiga pilihan yang dapat diputuskan sekolah tentang implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2022, antara lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

  1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
  2. Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
  3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

Ia menambahkan, peluncuran Kurikulum Merdeka ini menjadi bagian penting dalam upaya pemulihan pembelajaran di masa pandemi COVID-19. 

"Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar ini adalah struktur Kurikulum Merdeka yang lebih fleksibel, fokus pada materi yang esensial," imbaunya.

Selain itu juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Baca Juga: Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Melalui Pembuatan Buku di Sekolah

Penerapan Kurikulum Merdeka juga didukung oleh aplikasi khusus yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik. 

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU