Mural Kritik Jokowi karena DPR Lumpuh

author optikaid

- Pewarta

Senin, 23 Agu 2021 09:32 WIB

Mural Kritik Jokowi karena DPR Lumpuh

i

maxresdefault (2)

Optika.id. Surabaya. Rizal Ramli (RR), mantan Menko Ekuin jaman Presiden Abdurahman Wahid, menyatakan bahwa maraknya mural mengoreksi rezim Jokowi sebagai pengganti DPR yang lumpuh. Lebih lanjut RR menyatakan Dalam negara demokrasi, gagasan dan suara kegelisahan itu seharusnya disalurkan lewat DPR. Tapi DPR-RI nya sudah bersatu-padu dengan eksekutif dalam kesatuan pro-oligarki, seperti dikutif oleh Koran Tempo, 22 Agustus 2021, 12.11 WIB

RR menegaskan DPR tidak akan membela rakyat, kata tokoh kritis yang sering mengoreksi policy rezim Jokowi.

Maraknya isu mural akibat penghapusan oleh polisi terhadap gambar mural mirip wajah Jokowi 404: Not Found di dinding terowongan inspeksi Tol Kunciran-Bandara Soekarno Hatta di Batuceper, Kota Tangerang. Bahkan pelukis muralnya kini sedang dikejar polisi. Penghapusan mural mirip wajah Jokowi itu sampai kini meramaikan jagad digital: ditafsirkan sebagai kritik terhadap rezim Jokowi.

Sujiwo Tejo, seniman yang dijuluki Presiden Jancoker turut berkomentar soal ramainya penghapusan sejumlah mural yang bernada kritik terhadap pemerintahan.

"Kalau ditertibkan ini interpretasi Istana, nanti harus dibuktikan dulu apakah mural-mural yang sifatnya memuji itu tidak dihapus?"

"Problemnya sekarang itu, oke dihapus, tapi mural-mural yang sifatnya puja dan puji itu dihapus juga, itu orang akan plong," ungkap Sujiwo Tejo dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne, Kamis (19/8/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut Tejo menjelaskan, tradisi di Nusantara menilai pujian justru membunuh. "Mestinya yang dihapus itu pujian, karena itu tempat bagi para penjilat yang belum tentu mencintai NKRI, tapi menggunakan Pak Jokowi sebagai ladang untuk mungkin, sorry to say, cari rejeki."

"Justru yang ditempatkan di bokor kencana atau bokor emas adalah kritik, orang Jawa bilang kritikan itu diletakkan di bokor emas, kalau pujian tempatnya di paidon (tempat meludah)," ungkap Tejo.

Sujiwo Tejo juga berpendapat mural adalah seni yang bisa memberikan hiburan dan menghilangkan stress. (Aribowo)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU