Optika.id - Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) secara resmi dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo yang diselenggarakan di Lapangan Pondok Pesantren Darussaadah, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah.
Pada Muktamar kali ini dihadiri oleh ribuan Nahdliyyin se-Indonesia dengan agenda utama memilih pimpinana tertinggi NU, Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU
Baca Juga: Jadwal Pilkada Tetap November, Cegah Cawe-Cawe Jokowi?
Presiden Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu (22/12/2021), berterima kasih dan berharap NU tetap berkiprah dalam menjaga nilai kebangsaan, toleransi, kemajemukan, UUD 1945, kebinekaan, dan NKRI.
"Kita harapkan dengan itu kita terus bisa menjaga dan merawat bangsa dan negara yang kita cintai," ujar Presiden.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi dan ungkapan rasa terima kasih kepada NU yang telah ambil bagian dalam membantu pemerintah dalam menangani COVID-19 dan menyukseskan program vaksinasi.
"Dengan mengucap bismillahirohmanirohim, pada pagi hari ini, saya secara resmi membuka Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama," ujar Jokowi secara resmi membuka muktamar NU ke-34.
Presiden menghadiri Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Selain Presiden, turut hadir Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin beserta istri Wury Ma'ruf Amin.
Baca Juga: PKB dan PBNU Masih Terus Berseteru, Benarkah Karena Dendam Masa Lalu?
Dari foto yang dirilis Sekretariat Presiden, Jokowi tampak menggunakan sarung berwarna hijau. Ia memadankan sarung itu dengan jas abu-abu dan kemeja putih. Peci hitam melengkapi busana Jokowi kali ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Presiden Joko Widodo menggunakan sarung saat berangkat ke Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung. Ia telah mengenakan sarung tersebut sejak berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Jokowi berangkat ke Muktamar ke-34 PBNU didampingi Ibu Negara Iriana. Iriana menggunakan gamis hitam dengan luaran biru. Dia juga memakai kerudung berwarna ungu dalam lawatan kali ini.
Baca Juga: NU Tolak Isu Pemakzulan, Gus Ipul: Bukan Tradisi Kami
Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi
