MUI Bakal Luncurkan Modul Dakwah Islam Wasathiyah

author optikaid

- Pewarta

Jumat, 05 Agu 2022 23:03 WIB

MUI Bakal Luncurkan Modul Dakwah Islam Wasathiyah

i

1477791936_halal-mui-4

Optika.id - Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana meluncurkan modul dakwah Islam Wasathiyah. Modul tersebut saat ini sedang dalam tahap penyusunan dan akan diteruskan kepada sejumlah Dewan Kemakmuran Masjid dan Majelis Taklim.

Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi mengatakan, modul dakwah ini dibuat untuk menjabarkan nilai-nilai Islam Wasathiyah yang terdapat dalam taujihat yang isinya sangat mendalam dan komperhensif. 

Taujihat ini sangat singkat tetapi isinya sangat mendalam dan komperhensif. Ini perlu dijabarkan dalam bentuk jabaran operasional dalam pemahaman ajaran Islam Wasathiyah. Baik secara akidah, fiqh atau menyangkat soal akhlak, kata Zubaidi, dilansir oleh laman resmi MUI, Jumat (5/8/2022).

Zubaidi berharap, modul ini nantinya akan menjadi panduan bagi para jamaah agar memiliki pemahaman agama yang moderat, toleran dan komperhensif. 

Zubaidi mengungkapkan alasan dari pembuatan modul ini karena pengajian yang dilakukan di masjid dan majelis taklim tidak terprogam. Menurutnya, semua itu berjalan apa adanya, termasuk saat khutbah Jumat yang materinya selalu berulang-ulang.

Tapi kalau kita punya modul beserta kurikulum dan silabusnya. Maka kita harapkan, masjid-masjid itu memiliki tema-tema yang berurutan dalam berbagai kesempatan kajian keagamaanya baik yang khutbah maupun pengajian, ujarnya.

Zubaidi mengungkapkan, Islam Wasathiyah yang dikeluarkan oleh MUI pada Munas ke-9 tahun 2015 di Surabaya ini memiliki tujuan untuk mengajarkan Islam sesungguhnya yang diajarkan oleh Rasulullah .

Islam Wasathiyah, menurut Zubaidi, berada di tengah yang tidak berpihak pada Islam kanan dan kiri. Zubaidi berpandangan, Islam kanan biasanya memahami secara tekstual tetapi tidak dikontekstualisasikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara Islam kiri, menurutnya, hanya kontekstualisasasi tetapi lepas dari teksnya. Sehingga tidak mencerminkan Islam yang rahmatan lil alamin. 

Kita ingin ajaran kontekstual tetapi sesuai dengan teksnya itu jadi tidak lepas dari teks. Sehingga umat ini dapat pencerahan dan yang diajarkan ini mudah mudahan bisa mencerminkan Islam yang rahmatan lil alamin, katanya.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU