Optika.id - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengungkapkan pelibatan masyarakat dalam mengakselerasi penurunan angka stunting harus disertai dengan transparansi perbaikan bantuan dan langkah yang berhasil dalam mewujudkan target kesehatan anak di tanah air.
"Menurunkan angka prevalensi stunting 10,4% dalam kurang dari dua tahun merupakan upaya yang cukup berat, sehingga memerlukan dukungan para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam merealisasikannya," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga: BKKBN: Seluruh Pemda se-Indonesia Wajib Terlibat Tangani Stunting
Pemerintah menargetkan 1 prevalensi stunting di tanah air pada tahun 2024. Hal itu berarti para pemangku kepentingan harus menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 10,4% dalam waktu kurang dari dua tahun.
Dalam rapat percepatan penurunan angka stunting, Kamis (4/8/2022) terungkap, salah satu langkah yang akan dilakukan Pemerintah adalah mengajak masyarakat atau perusahaan swasta mengarahkan kegiatan CSR-nya untuk mengakselerasi penurunan angka stunting di daerah yang prevalensi stuntingnya tinggi.
Menurut Lestari, upaya Pemerintah melibatkan pihak swasta berperan aktif menurunkan angka prevalensi stunting merupakan bentuk upaya menghidupkan semangat gotong-royong dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Rerie, sapaan akrab Lestari berharap, ajakan Pemerintah agar pihak swasta terlibat dalam penurunan angka stunting di tanah air harus diikuti dengan mekanisme yang transparan dan dapat dipermudah.
Sehingga, tambah Rerie, bantuan yang diberikan masyarakat dipastikan tepat sasaran dan berdampak positif pada program Pemerintah itu.
Langkah-langkah yang diterapkan Pemerintah dalam program penurunan angka prevalensi stunting, juga harus dipastikan mampu mendorong pencapaian target prevalensi stunting di tanah air.
Baca Juga: Bupati Lamongan Launching Ferrameg Untuk Cegah Stunting
Sehingga, tegas Rerie, dibutuhkan keseriusan dan konsistensi para pemangku kepentingan dalam menentukan program penurunan angka stunting di masing-masing daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu, Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, menyebut upaya menurunkan angka stunting tidak hanya melalui pemberian tambahan gizi pada balita saja.
Lebih dari itu, tegasnya, juga harus dilakukan intervensi zat besi pada remaja putri dan ibu hamil serta kecukupan gizi pada ibu hamil, untuk mencegah kekurangan gizi sehingga mencegah pertambahan angka stunting.
Karena itu, ujar Rerie, dibutuhkan kolaborasi yang baik dari semua pihak dalam memastikan program percepatan penurunan angka stunting di tanah air berjalan baik dan tepat sasaran.
Baca Juga: BKKBN Masih Optimis Penuhi Target Angka Stunting Turun
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi