Metaverse Miliki Peluang Besar di Indonesia, Ini Pandangan Pakar Unair

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Kamis, 20 Jan 2022 16:23 WIB

Metaverse Miliki Peluang Besar di Indonesia, Ini Pandangan Pakar Unair

i

Metaverse Miliki Peluang Besar di Indonesia, Ini Pandangan Pakar Unair

Optik.id, Surabaya - Dunia metaverse atau konsep dunia virtual belakangan ini menjadi topik pembicaraan yang sering diangkat. Dirangkum dari akun Instagram resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, metaverse memungkinkan orang-orang dapat bekerja, bertemu, dibantu headset realitas virtual, kacamata augmented reality, atau perangkat lainnya. 

Pakar Teknologi Universitas Airlangga (Unair), Yutika Amelia Effendi berpendapat, metaverse sebenarnya memiliki potensi besar, khususnya di Indonesia.

Baca Juga: Unair Memanggil: Singgung Mahasiswa Aktivis 98 yang Hilang!

"Karena metaverse sifatnya yang merupakan dunia virtual, sebenarnya metaverse dapat diterapkan di banyak bidang. Namun yang paling interesting dan attractive kalau dikaitkan dengan Indonesia adalah di bidang pariwisata," ucap dia melansir laman Unair, Kamis (20/1/2022).

Dia menilai, metaverse dapat menjadi salah satu cara menikmati banyak tempat wisata di Indonesia tanpa terhalang batasan, seperti halnya batasan jumlah pengunjung di masa pandemi. 

Bidang pendidikan juga berpotensi dieksplorasi lebih lanjut pada platform ini. Selanjutnya, penggunaan platform ini dapat merambah ke banyak bidang lain, seperti sosial, perdagangan, pendidikan, dan lain-lain.

"Karena pendidikan di era sekarang sudah banyak yang memakai alat virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), yang merupakan teknologi pada metaverse," ungkap dia.

Menurut Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair ini, ada unsur-unsur yang tidak boleh diketahui oleh semua orang, jadi peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk membenahi dulu keamanan siber dan data. 

"Selain adanya keamanan dan landasan hukum siber dan data, Indonesia juga harus memiliki tingkat literasi digital dan kualitas infrastruktur yang mumpuni untuk menyambut metaverse," Ujarnya. 

Baca Juga: Cegah Stunting, Unair Lakukan Pendampingan Kesehatan pada Kader Kesehatan di Bermi Probolinggo

Ia mengungkapkan, Jika Indonesia ingin menerapkan metaverse, pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama meningkatkan literasi digital, agar semua lapisan masyarakat tidak tertinggal dengan teknologi yang ada. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peran dan kebijakan pemerintah juga harus meningkatkan fasilitas internet yang mumpuni.Tidak hanya di kota, tapi juga pemerataan hingga daerah. Selain itu, juga dibutuhkan infrastruktur yang mendukung teknologi virtual reality dan augmented reality.

"Indonesia sendiri percepatan teknologinya terbilang aji mumpung, karena pandemi Covid-19, mau tidak mau harus pindah ke digital. Sejujurnya kalau mau menerapkan metaverse, belum bisa dalam waktu dekat. Paling tidak butuh tiga hingga lima tahun bagi Indonesia untuk mengadaptasi kinerja platform infrastruktur yang dibutuhkan," jelas dia.

Ia menyarankan adanya kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan perusahaan teknologi untuk turut mendukung adanya literasi digital dan kesiapan lainnya. 

Baca Juga: Ini Jurusan Sepi Peminat di Universitas Airlangga, Buat Referensi SNBT 2023 Nih

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU