Menkeu Mulai Waspadai Sejumlah Isu Ekonomi Global

author optikaid

- Pewarta

Selasa, 26 Okt 2021 13:10 WIB

Menkeu Mulai Waspadai Sejumlah Isu Ekonomi Global

i

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Optika - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mewaspadai beberapa isu global terkait perekonomian Indonesia. Mulai dari rencana kenaikan suku bunga AS hingga risiko gagal bayar Evergrande. Beberapa isu tersebut, dikhawatirkan memunculkan efek spillover alias rambatan terhadap pertumbuhan ekonomi berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Jika kita lihat, proyeksi ekonomi berbagai negara oleh IMF 2021, termasuk AS dan Jepang, banyak mengalami penurunan. Dalam mengelola perekonomian kita, dinamika global ini menjadi sesuatu yang patut kita waspadai," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA edisi Oktober 2021, Senin (25/10/2021).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, sejumlah isu global yang terjadi saat ini, mulai dari tapering, kenaikan suku bunga Bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) hingga debt limit di Amerika Serikat (AS).

Kemudian, isu lainnya yaitu probabilitas terjadinya tapering oleh Bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB), Bank sentral Inggris atau Bank of England (BoE) dan juga dampak Brexit pada labor shortages, sekaligus gangguan suplai.

"Brexit ini dapat menimbulkan disrupsi di sisi suplai, sisi labor maupun inflasi, ujarnya dalam daring.

Ancaman lainnya, yaitu mengenai risiko gagal bayar Evergrande di China serta perlambatan ekonomi di Negeri Tirai Mampu, juga berdampak terhadap perekonomian dunia. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan harga berbagai komoditas perdagangan dunia.

Kasus Evergrande ini juga perlu diwaspadai akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.

"Walaupun kemarin kasus Evergrande di China sudah mampu membayar cicilan utang, tetapi ini belum selesai dan potensi perlambatan ekonomi di China ini memberikan dampak ke perekonomian dunia. Secara umum, mulai dari harga komoditas maupun perekonomian, semua ini menjadi satu yang pasti memengaruhi ekonomi Indonesia," jelas Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sri Mulyani juga menjelaskan, dampak dari berbagai isu ini dapat berupa peningkatan volatilitas pasar keuangan yaitu penurunan arus modal, peningkatan minat pada safe haven asset, penguatan dolar AS, kenaikan imbal hasil termasuk SBN, hingga pada perdagangan saham yang diturunkan.

Secara keseluruhan, sentimen global ini akan berpengaruh pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Salah satunya, yaitu terganggunya supply chain dalam negeri yang berdampak pada sektor manufaktur serta penurunan permintaan terhadap barang ekspor mitra dagang AS dan China.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Amrizal 

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU